
Pantau - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin memprediksi Presiden Joko Widodo akan menyisakan satu menteri dari Partai Nasdem.
"Satu menter) akan dibiarkan, karena biar bagaimanapun saat ini Nasdem hubungannya tidak bagus dengan Jokowi, tetapi masih ada regulasi Jokowi, rasionalisasinya seperti itu," kata Ujang, dikutip Rabu (4/1/2023).
Ujang menilai, dorongan PDIP yang belakangan ini meminta dua menteri dari Nasdem segera dievaluasi menjadi suatu indikasi lain.
Oleh karena itu, ia memprediksi, dua dari tiga menteri dari Nasdem akan benar-benar diganti dalam waktu dekat.
"Makanya, indikasi yang diucapkan oleh PDI-P ya seperti itu, ada dua," kata Ujang.
Menurut Ujang, ada sebab dan akibat menteri dari Nasdem belakangan ini semakin santer dikabarkan bakal dirombak oleh Jokowi.
Ia menyebut, salah satunya adalah deklarasi Nasdem terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang menjadi pangkal permasalahannya.
"Atas deklarasi itulah, Nasdem diyakini saat ini tengah dibidik. Salah satu caranya adalah dengan mengevaluasi menteri dari Nasdem," ungkap Ujang.
Ujang menambahkan, Jokowi mempunyai dasar yang kuat untuk merombak kabinet, khususnya menteri dari Nasdem.
"Seperti itulah politik. Biar nanti Jokowi reshuffle seolah ada dasarnya. Artinya bukan berbasis pada kinerja, tetapi berbasis pada kepentingan politik," tandasnya.
"Satu menter) akan dibiarkan, karena biar bagaimanapun saat ini Nasdem hubungannya tidak bagus dengan Jokowi, tetapi masih ada regulasi Jokowi, rasionalisasinya seperti itu," kata Ujang, dikutip Rabu (4/1/2023).
Ujang menilai, dorongan PDIP yang belakangan ini meminta dua menteri dari Nasdem segera dievaluasi menjadi suatu indikasi lain.
Oleh karena itu, ia memprediksi, dua dari tiga menteri dari Nasdem akan benar-benar diganti dalam waktu dekat.
"Makanya, indikasi yang diucapkan oleh PDI-P ya seperti itu, ada dua," kata Ujang.
Menurut Ujang, ada sebab dan akibat menteri dari Nasdem belakangan ini semakin santer dikabarkan bakal dirombak oleh Jokowi.
Ia menyebut, salah satunya adalah deklarasi Nasdem terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang menjadi pangkal permasalahannya.
"Atas deklarasi itulah, Nasdem diyakini saat ini tengah dibidik. Salah satu caranya adalah dengan mengevaluasi menteri dari Nasdem," ungkap Ujang.
Ujang menambahkan, Jokowi mempunyai dasar yang kuat untuk merombak kabinet, khususnya menteri dari Nasdem.
"Seperti itulah politik. Biar nanti Jokowi reshuffle seolah ada dasarnya. Artinya bukan berbasis pada kinerja, tetapi berbasis pada kepentingan politik," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas