Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Pemilu Terbuka Hadirkan Politik Individualis, Tak Sesuai Sila Keempat Pancasila

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Pemilu Terbuka Hadirkan Politik Individualis, Tak Sesuai Sila Keempat Pancasila
Pantau - Di tengah protes dan penolakan terhadap pengembalian sistem Pemilu menjadi proporsional tertutup. Pandangan berbeda disampaikan Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Putu Gede Arya Sumertha Yasa.

Menurutnya, sistem proporsional terbuka dalam Pemilu legislatif lebih menghadirkan semangat individualis akibat praktek pasar bebas yang terjadi.

Ia menambahkan, hal ini tidak sesuai dengan sila keempat Pancasila, yakni mengedepankan sistem musyawarah atau perwakilan di dalam lembaga legislatif.

Baca Juga: Fahri Hamzah Curigai Gugatan Pemilu Tertutup ke MK Sudah Diatur

"Bayangkan saja, caleg yang memiliki kualifikasi yang mumpuni dari aspek intelektual selalu kalah dengan caleg yang mengandalkan modal besar," ujar Putu dalam keterangan pers, Kamis (5/1/2023).

Putu memaparkan, realita saat ini telah terjadi pasar bebas dalam Pileg, di mana kader yang memiliki integritas dalam membangun partainya akan kalah dengan kader yang memiliki modal dan popularitas tinggi.

"Faktanya, kader partai yang selama ini ikut menjalankan roda organisasi kepartaian dalam menjalankan pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat, seringkali dikalahkan dengan calon yang punya banyak uang," lanjutnya.

Baca Juga: Baleg DPR RI: Delapan Fraksi Tolak Pemilu Tertutup!

Putu menyampaikan, sistem proporsional terbuka yang membuka persaingan bebas, berdampak pada perselisihan di internal partai semakin mengeras.

"Pada akhirnya, tujuan dari partai olitik sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan untuk turut andil dalam pembangunan negara bisa terhambat," tutupnya.
Penulis :
Aditya Andreas