
Pantau - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, akan lebih baik jika Partai Nasdem fokus mengurusi koalisi dengan Partai Demokrat dan PKS ketimbang mempertahankan kursi di pemerintahan.
"Alangkah baiknya secara etika mereka fokus terhadap Koalisi Perubahan yang baru ini, sehingga tidak terbebani oleh pemerintahan yang ada sekarang," kata Yunarto, dikutip Jumat (6/1/2023).
Yunarto berpendapat, dengan adanya rencana Nasdem untuk berkongsi dengan Demokrat dan PKS sudah menunjukkan adanya perbedaan pandangan dengan pemerintah.
Baca Juga: Prediksi Reshuffle: Jokowi Sisakan Satu Menteri Nasdem di Kabinet
Ia mengatakan, Nasdem akan sulit menempatkan diri jika bermain di dua kaki. Di satu sisi, masih menjadi bagian dari pemerintah, namun sekaligus punya rencana berkoalisi dengan partai oposisi.
"Bagaimana mungkin Nasdem bisa mengatakan platform-nya tetap sama dengan pemerintah, ketika mereka berencana berkoalisi dengan dua partai yang punya pandangan jelas berbeda?" ujarnya.
Yunarto melanjutkan, kerja sama antara Nasdem-Demokrat-PKS untuk Pemilu 2024 sangat mungkin mengancam posisi partai pimpinan Surya Paloh itu di pemerintahan.
Baca Juga: Bikin Gaduh Lagi, Djarot Tantang Menteri dari Nasdem Undur Diri
Ia menyatakan, peluang reshuffle terhadap para menteri dari Nasdem karena alasan politik akan semakin terbuka lebar.
"Alasan politik itu sah-sah saja dan memang salah satu variabel, menjadi sulit buat seorang menteri, jika parpolnya sudah memiliki pandangan yang berbeda dengan presiden sekarang," tutupnya.
"Alangkah baiknya secara etika mereka fokus terhadap Koalisi Perubahan yang baru ini, sehingga tidak terbebani oleh pemerintahan yang ada sekarang," kata Yunarto, dikutip Jumat (6/1/2023).
Yunarto berpendapat, dengan adanya rencana Nasdem untuk berkongsi dengan Demokrat dan PKS sudah menunjukkan adanya perbedaan pandangan dengan pemerintah.
Baca Juga: Prediksi Reshuffle: Jokowi Sisakan Satu Menteri Nasdem di Kabinet
Ia mengatakan, Nasdem akan sulit menempatkan diri jika bermain di dua kaki. Di satu sisi, masih menjadi bagian dari pemerintah, namun sekaligus punya rencana berkoalisi dengan partai oposisi.
"Bagaimana mungkin Nasdem bisa mengatakan platform-nya tetap sama dengan pemerintah, ketika mereka berencana berkoalisi dengan dua partai yang punya pandangan jelas berbeda?" ujarnya.
Yunarto melanjutkan, kerja sama antara Nasdem-Demokrat-PKS untuk Pemilu 2024 sangat mungkin mengancam posisi partai pimpinan Surya Paloh itu di pemerintahan.
Baca Juga: Bikin Gaduh Lagi, Djarot Tantang Menteri dari Nasdem Undur Diri
Ia menyatakan, peluang reshuffle terhadap para menteri dari Nasdem karena alasan politik akan semakin terbuka lebar.
"Alasan politik itu sah-sah saja dan memang salah satu variabel, menjadi sulit buat seorang menteri, jika parpolnya sudah memiliki pandangan yang berbeda dengan presiden sekarang," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas