
Pantau - Wartawan Senior dari Forum News Network (FNN) Hersubeno Arief menyoroti munculnya isu tentang perjanjian dan utang politik dari Anies Baswedan menjelang tahun politik.
Menurut Hersu, sapaan akrabnya, Partai Gerindra harusnya berpikir kembali sebelum menyerang Anies Baswedan dengan isu utang dan janji kepada mereka. Hal ini mengingat baik Prabowo dan Sandiaga bukannya tanpa catatan buruk soal pemenuhan janji.
Baca Juga: Fadli Zon: Perjanjian Prabowo-Anies Ada 7 Poin, Terkait Pilkada
"Karena Prabowo jelas dia tidak memenuhi janji pada para pemilih. Dia mengaku akan timbul dan tenggelam bersama para pendukung, tapi ternyata Prabowo lebih bergabung kabinet Jokowi,” ujar Hersu melalui kanal Youtube-nya, dikutip Senin (6/2/2023).
Sementara itu, Hersu menilai, Sandiaga Uno juga tidak memenuhi janjinya dengan meninggalkan posisinya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dan maju menjadi cawapres Prabowo di Pilpres 2019 lalu.
Hersu menyarankan, agar Partai Gerindra berani membuka dokumen yang diklaim saat ini dipegang oleh petinggi Gerindra terkait janji politik yang diungkit tersebut.
Baca Juga: Bongkar Perjanjian Politik Anies-Prabowo, Sandiaga: Tersimpan Rapat di Brankas ‘Gerindra 1’
"Daripada semacam itu jadi senjata makan tuan mengapa perjanjian itu tidak dibuka saja di depan publik, toh saksi dan pihak yang menyimpan dokumen itu masih ada semua,” jelasnya.
Menurutnya, hal semacam ini hanya akan membuat buruk demokrasi yang diterapkan di Indonesia. Pasalnya, para kandidat hanya sibuk saling menjatuhkan tanpa adanya narasi penawaran ide dan gagasan kepada publik.
Menurut Hersu, sapaan akrabnya, Partai Gerindra harusnya berpikir kembali sebelum menyerang Anies Baswedan dengan isu utang dan janji kepada mereka. Hal ini mengingat baik Prabowo dan Sandiaga bukannya tanpa catatan buruk soal pemenuhan janji.
Baca Juga: Fadli Zon: Perjanjian Prabowo-Anies Ada 7 Poin, Terkait Pilkada
"Karena Prabowo jelas dia tidak memenuhi janji pada para pemilih. Dia mengaku akan timbul dan tenggelam bersama para pendukung, tapi ternyata Prabowo lebih bergabung kabinet Jokowi,” ujar Hersu melalui kanal Youtube-nya, dikutip Senin (6/2/2023).
Sementara itu, Hersu menilai, Sandiaga Uno juga tidak memenuhi janjinya dengan meninggalkan posisinya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dan maju menjadi cawapres Prabowo di Pilpres 2019 lalu.
Hersu menyarankan, agar Partai Gerindra berani membuka dokumen yang diklaim saat ini dipegang oleh petinggi Gerindra terkait janji politik yang diungkit tersebut.
Baca Juga: Bongkar Perjanjian Politik Anies-Prabowo, Sandiaga: Tersimpan Rapat di Brankas ‘Gerindra 1’
"Daripada semacam itu jadi senjata makan tuan mengapa perjanjian itu tidak dibuka saja di depan publik, toh saksi dan pihak yang menyimpan dokumen itu masih ada semua,” jelasnya.
Menurutnya, hal semacam ini hanya akan membuat buruk demokrasi yang diterapkan di Indonesia. Pasalnya, para kandidat hanya sibuk saling menjatuhkan tanpa adanya narasi penawaran ide dan gagasan kepada publik.
- Penulis :
- Aditya Andreas