Pantau - Terbentuknya Koalisi Besar akibat meleburnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Indonesia Raya (KIR) dinilai sebagai upaya Jokowi mengepung PDIP.
Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam mengatakan, tujuan pembentukan koalisi ini untuk mendesak PDIP menyerahkan tiketnya kepada mereka.
"Ada andil dari Luhut juga dalam posisi ini. Ia merupakan pengendali dari langkah-langkah politik Jokowi," ujar Umam saat dihubungi, Selasa (4/4/2023).
Baca Juga: Jika PDIP Gabung Koalisi Besar, Pemilu Jadi Tak Menarik!
Umam menilai, ketidakhadiran PDIP di acara buka bersama partai pendukung Istana bisa dimaknai sebagai keengganan mereka tunduk di bawah bayang-bayang orkestrasi politik yang dimainkan Luhut dan Jokowi.
Menurutnya, meski Jokowi kader PDIP, namun mereka ingin menunjukkan marwah politiknya yang tidak mau diatur-atur oleh siapapun.
"Termasuk di balik wacana Prabowo-Ganjar yang juga ada pengaruh besar Luhut dan Jokowi," lanjutnya.
Baca Juga: Jokowi di Pusaran Koalisi Parpol, PKS: Husnul Khotimah Saja!
Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan lima ketua umum partai politik (ketum parpol) di acara silaturahim Ramadhan di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan pada Minggu (2/4/2023), menyita perhatian publik.
Jokowi didampingi Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketum PPP Mardiono.
Pertemuan memunculkan wacana terbentuknya sebuah koalisi besar yang meleburkan dua koalisi dan melibatkan lima parpol.
Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam mengatakan, tujuan pembentukan koalisi ini untuk mendesak PDIP menyerahkan tiketnya kepada mereka.
"Ada andil dari Luhut juga dalam posisi ini. Ia merupakan pengendali dari langkah-langkah politik Jokowi," ujar Umam saat dihubungi, Selasa (4/4/2023).
Baca Juga: Jika PDIP Gabung Koalisi Besar, Pemilu Jadi Tak Menarik!
Umam menilai, ketidakhadiran PDIP di acara buka bersama partai pendukung Istana bisa dimaknai sebagai keengganan mereka tunduk di bawah bayang-bayang orkestrasi politik yang dimainkan Luhut dan Jokowi.
Menurutnya, meski Jokowi kader PDIP, namun mereka ingin menunjukkan marwah politiknya yang tidak mau diatur-atur oleh siapapun.
"Termasuk di balik wacana Prabowo-Ganjar yang juga ada pengaruh besar Luhut dan Jokowi," lanjutnya.
Baca Juga: Jokowi di Pusaran Koalisi Parpol, PKS: Husnul Khotimah Saja!
Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan lima ketua umum partai politik (ketum parpol) di acara silaturahim Ramadhan di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan pada Minggu (2/4/2023), menyita perhatian publik.
Jokowi didampingi Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketum PPP Mardiono.
Pertemuan memunculkan wacana terbentuknya sebuah koalisi besar yang meleburkan dua koalisi dan melibatkan lima parpol.
- Penulis :
- Aditya Andreas
