
Pantau - Jubir Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Eva Kusuma Sundari menilai pernyataan Mahfud Md sangat bias dan dapat menimbulkan kebencian. Pernyataan yang dimaksud yakni tentang, Banyak Koruptor Masuk Bui gegara Tuntutan-Istri.
"Pendapat Pak Mahfud bias gender dan seksis cerminan misoginis pembenci perempuan. Ini menyedihkan, beliau bicara berdasar prasangka buruk seperti ungkapan, bahwa perempuan sumber maksiat," tegas Eva, Selasa (19/12/2023).
Eva menjelaskan tuduhan Mahfud pada istri sangat lucu, karena laki-laki juga minta posisi kepemimpinan dalam keluarga Korupsi cermin kegagalan kepemimpinan diri laki-laki. Eva menegaskan istri bukanlah pelaku, hanya menjadi korban
"Pernyataan khas masyarakat patriarchal yang percaya superioritas laki-laki dan mengkelasduakan perempuan. Perempuan bukan pelaku dan bahkan korban laki-laki yang korup tetapi kemudian disalahkan," katanya.
"Salahnya laki-laki sendiri: lemah iman, pengecut lagi (nyalahkan istri) padahal korupsi kebanyakan motifnya keserakahan misalnya atas harta, tahta, wanita," sambungnya.
"Ketika gagal kok tidak tanggung jawab dan malah cari kambing hitam? Yang punya kesempatan dan desire to corrupt itu ya laki-laki, bukan perempuan," ujarnya.
Seperti diketahui, Mahfud mengatakan perempuan mempunyai peran penting untuk ikut membangun negara. Lalu ia menyinggung banyak koruptor masuk penjara karena tuntutan istri.
Hal itu disampaikan Mahfud saat menghadiri Halaqah Kebangsaan dan Pelantikan Pengurus Majelis Zikir Al-Wasilah Sumatera Barat (Sumbar), di Asrama Haji, Kota Padang, Minggu (17/12).
Berikut ucapan Mahfud dalam acara tersebut:
Kaum perempuan itu adalah tiangnya negara. Perempuan adalah tiangnya negara. Kalau perempuan di suatu negaranya itu baik, maka negaranya itu akan baik. Kalau perempuannya tidak baik, negaranya tidak akan baik. Di sini kaum perempuan dan ibu-ibu punya peran penting nantinya untuk ikut membangun negara.
Di dalam banyak kasus, suami-suami yang terjerumus ke dalam kejahatan itu karena istrinya tidak baik. Banyak koruptor-koruptor itu yang sekarang masuk penjara, karena tuntutan istrinya. Gajinya cuma Rp20 juta, belanjanya Rp50 juta, gajinya Rp2 juta, belanjanya Rp5 juta, yang dituntut dari suaminya.
Suami ndak punya kerjaan lain, terpaksa korupsi, ngutip sana, ngutip sini. Itu karena ibu-ibunya. Nah oleh sebab itu ibu-ibu bertugas sekarang memajukan negara, bangsa, memajukan masyarakat dengan cara menjadi ibu yang baik dan menjadi istri yang baik. Mendorong suami agar selalu berbuat baik di tempat pekerjaan. Mendidik anak agar bisa terdidik dengan baik.
- Penulis :
- Sofian Faiq