Pantau - Direktur Pusat Media dan Demokrasi LP3ES Wijayanto menegaskan, Indonesia mulai mengalami kemunduran demokrasi sejak tahun 2020 berdasarkan hasil riset INDEF.
Wijayanto membeberkan, ada empat indikator perilaku otoriter, yaitu penolakan terhadap aturan main demokrasi, penolakan terhadap legitimasi lawan politik, dukungan terhadap kekerasan, dan membatasi kebebasan oposisi.
“Rezim hari ini hanya butuh 9 tahun untuk menyerupai Orde Baru, di mana saat Orde Baru membutuhkan waktu 20 tahun untuk bisa berkuasa,” ungkapnya dalam diskusi publik di Universitas Paramadina.
Narasumber lainnya, Bivitri Susanti menyatakan, fenomena autocratic legalism dalam demokrasi adalah cara pandang yang mengedepankan segala sesuatu berlandaskan hukum bernegara, namun berakhir dengan otokratisme.
Ia mencontohkan, serangan yang terencana dan berkesinambungan terjadi pada institusi-institusi yang tugasnya justru sebagai pengawas pemerintah.
"Ditandai dengan pelemahan DPR, pelemahan masyarakat sipil, pembunuhan KPK dan pelemahan MK. Semua dilakukan dalam koridor hukum,” tegasnya.
Bivitri melihat, pada masa pemerintahan Jokowi, sejumlah lembaga pengontrol pemerintahan justru dirusak melalui sejumlah permainan hukum.
“Semestinya, demokrasi dikelola dengan pagar negara hukum, yaitu pembatasan kekuasaan dan hak asasi manusia,” tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
