
Pantau - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memberikan pernyataan terbuka atas situasi politik belakangan ini.
Melalui akun Instagram @bem_si, mereka menyebut Presiden Jokowi sebagai perusak demokrasi akibat sikap politiknya akhir-akhir ini.
“Jokowi adalah presiden yang sangat layak dinobatkan sebagai perusak demokrasi paling kejam di Indonesia,” demikian tulisan dalam unggahan poster BEM SI, dilihat Selasa (31/1/2024).
BEM SI beralasan, kini Presiden Jokowi sudah tidak ragu lagi menunjukkan keberpihakan politiknya terhadap salah satu paslon dalam Pilpres 2024.
Padahal, dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi selalu mengingatkan akan menjaga netralitasnya pada Pemilu 2024.
Namun, hal itu kemudian justru diralatnya kembali belakangan ini. Terbaru, ia mengklaim jika presiden diperbolehkan untuk memihak dan berkampanye di Pemilu.
“Narasi masyarakat mengenai Presiden Jokowi menghiraukan etika, patut dimakzulkan, dan perusak demokrasi perlu digaungkan lebih keras lagi,” lanjutnya.
Maka dari itu, BEM SI mendesak agar Presiden Jokowi menyatakan permintaan maaf terbuka atas pernyataannya yang telah memantik kontroversi.
Selain itu, mereka juga meminta Presiden Jokowi mengajukan cuti apabila memang ingin melakukan kampanye pada Pemilu 2024 mendatang.
“Melakukan cuti dari jabatannya agar tidak ada konflik kepentingan dan bebas leluasa untuk membantu putranya berkampanye,” tegasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas