Pantau - Direktur Executive Partner Politik Indonesia AB Solissa mempertanyakan pengunduran diri Mahfud Md sebagai Menko Polhukam baru terjadi sekarang.
"Kalau ini yang terjadi, maka integritas Mahfud MD patut dipertanyakan. Kenapa baru mundur sekarang? Kenapa tidak saat dirinya ditetapkan KPU RI sebagai cawapres pada 13 November 2023 yang lalu?," kata AB Solissa saat dihubungi Pantau.com, Rabu (31/1/2024).
Dia menuturkan, jangan sampai pengajuan pengunduran diri Mahfud dari kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di masa injury time jelang Pilpres 2024 ini dianggap sebagai gimmick politik.
"Jadi, menurut saya, jangan sampai pengunduran diri di injury time ini dianggap publik sebagai gimmic politik untuk kepentingan elektoral, lalu mengabaikan tanggung jawab besar yang sudah diembankan ke Mahfud. Ini yang tidak boleh," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menunjukkan surat pengunduran diri dari Kabinet Indonesia Maju, Rabu (31/1/2024).
Dia kembali menegaskan, pengunduran dirinya sebagai Menko Polhukam agar terhindar dari konflik kepentingan, penyalahgunaan jabatan dan wewenang, termasuk penyelewengan fasilitas negara.
"Saya selalu membawa surat pengunduran ini, ketika momennya saya ketemu Presiden akan saya serahkan," kata Mahfud MD di sela kunjungannya ke Kecamatan Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, Rabu (31/1/2024).
Dia juga mengungkit soal apa yang sudah disampaikannya kemarin di Cirebon, Jawa Barat, perihal 'tidak boleh tinggal glanggang colong playu'.
"Karena itu etika. Saya diangkat penuh hormat dan saya akan pamit dengan penuh hormat," tandasnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino
