
Pantau - Sejumlah mahasiswa dari Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM menggelar aksi di kampus Bulaksumur, Sleman, DIY, Senin (12/2/2024).
Mereka menyerukan kepada dua dosen mereka, yaitu Pratikno yang kini menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), dan Ari Dwipayana yang menjadi Koordinator Staf Khusus Presiden, untuk kembali ke kampus.
Kedua dosen tersebut merupakan alumni dan mantan mahasiswa dari Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985.
"Kenapa kami bergerak hari ini? Kami merasa ada ancaman serius terhadap demokrasi saat ini. Kami melihat bahwa kekuasaan digunakan untuk kepentingan pribadi dan golongan tertentu oleh para pemimpin," ungkap Faris Rubiyansyah, perwakilan Mahasiswa DPP Fisipol UGM.
"Yang lebih memprihatinkan lagi, ada beberapa anggota civitas academica dari DPP UGM yang ikut terlibat dalam dinamika kekuasaan tersebut," lanjutnya.
Faris lantas membacakan surat yang memuat perasaan cinta dan kekecewaan dari para mahasiswa kepada kedua dosen mereka.
"Kepada Pak Pratikno dan Mas Ari Dwipayana, guru-guru kami di Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM. Kami ingin menyampaikan rasa cinta dan kekecewaan kami melalui surat ini," ujarnya.
Faris menjelaskan bahwa sebelumnya, para mahasiswa telah mendengarkan ceramah dari Pratikno dan Ari Dwipayana di kelas mengenai pentingnya demokrasi. Mahasiswa diyakinkan bahwa demokrasi merupakan anugerah yang harus dijaga.
“Namun, sayangnya, lebih dari 20 tahun setelah Indonesia diberkahi dengan demokrasi, negara ini justru mengalami kemunduran,” ujar Faris.
"Melihat situasi politik Indonesia saat ini, kami semakin resah, sebagaimana kekhawatiran Mas Ari terhadap mahalnya harga demokrasi atau keprihatinan Pak Tik terhadap otoritarianisme masa Orde Baru seperti yang pernah disampaikannya dalam tulisan-tulisan di masa lalu," tambahnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas