Pantau - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, memberikan penilaian menarik terkait lobi-lobi strategis yang dilakukan oleh Prabowo Subianto kepada Partai Demokrat.
Hal ini menanggapi pertemuan antara Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang berlangsung di Pacitan pada Sabtu (17/2/2024).
Menurutnya, Prabowo tampak berusaha memastikan bahwa Demokrat bersedia mendukung pemerintahannya jika terpilih dalam Pilpres 2024.
"Dalam pertukaran tersebut, Prabowo tampaknya akan memberikan posisi strategis kepada kader-kader terbaik dari Demokrat di dalam pemerintahannya," ungkap Umam dalam pernyataannya, dikutip Senin (19/2/2024).
Umam menjelaskan, Prabowo kini sedang berusaha menjaga stabilitas pemerintahan dalam fase transisi kekuasaan yang baru.
Ia meyakini, Prabowo ingin melihat Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan arahan SBY bersatu dalam mendukung pemerintahannya ke depan.
"Dengan begitu, Demokrat diharapkan tidak akan menjadi musuh dalam selimut yang akan merusak stabilitas politik dari dalam," terangnya.
Umam menekankan, langkah ini diambil Prabowo untuk menjaga stabilitas politik dan pemerintahan, mengingat gejolak politik sering terjadi selama masa transisi kekuasaan.
"Ini adalah upaya untuk memastikan stabilitas politik dan pemerintahan, menghadapi berbagai ancaman turbulensi politik yang tidak menguntungkan," tegasnya.
Dengan demikian, lanjutnya, langkah Prabowo dalam berlobi kepada Partai Demokrat bisa diinterpretasikan sebagai upaya untuk mengamankan fondasi pemerintahannya ke depan.
- Penulis :
- Aditya Andreas
