
Pantau - Presiden Joko Widodo dianggap telah membebaskan dirinya dari pengaruh PDIP usai melantik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai Menteri ATR/BPN.
Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam menyatakan, pelantikan AHY tampak semakin menegaskan independensi posisi Presiden Jokowi saat ini.
"Dengan langkah ini, beliau tidak lagi terikat pada pengaruh dan intervensi dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri," kata Umam pada hari Rabu (21/2/2024).
Umam mengamati bahwa sejak tahun 2019, Jokowi memang telah berkeinginan untuk mengajak AHY masuk ke dalam pemerintahan, namun terhalang oleh veto politik dari Megawati, karena AHY adalah anak dari SBY.
Seperti yang diketahui, hubungan antara Megawati dan SBY belum juga pulih sejak pertarungan dalam Pilpres 2004.
"Meskipun hanya menjabat selama delapan bulan, AHY akan mendapatkan dua portofolio dalam pemerintahan. Pertama sebagai Menteri ATR, dan pada Oktober 2024, akan menjadi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran jika dinyatakan sebagai pemenang secara sah oleh KPU," lanjutnya.
Umam menilai, posisi AHY sebagai Menteri ATR/BPN akan menghapus semua keraguan tentang kekurangan pengalaman yang selama ini dilekatkan padanya.
Bahkan, penggantian AHY terhadap posisi Hadi yang juga seorang mantan Panglima TNI, akan menghilangkan stereotip yang sebelumnya menimpa AHY yang pensiun dari TNI dengan pangkat Mayor.
"Ini menunjukkan percepatan bagi AHY setelah keputusannya untuk terlibat dalam dunia politik," kata Umam.
- Penulis :
- Aditya Andreas