
Pantau - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno mengkritik keengganan partai politik untuk mengambil peran sebagai oposisi.
Menurutnya, keberadaan oposisi sangat penting untuk memastikan terciptanya iklim demokrasi yang sehat, yang berfungsi sebagai penyeimbang dalam sistem.
"Dalam rangka menjaga agar pemilihan presiden bermanfaat, sebaiknya pihak yang menang tidak perlu mengajak pihak yang kalah untuk masuk dalam pemerintahan," ujar Adi, Kamis (22/2/2024).
Baginya, pemilihan presiden adalah momen pemberian imbalan dan hukuman. Ia menjelaskan, bagi pihak yang memenangkan pemilihan, mereka mendapatkan mandat sebagai pemimpin karena itu kehendak rakyat.
"Sementara bagi yang kalah, biarkan mereka berada di luar kekuasaan dan menjadi oposisi sebagai bentuk hukuman karena rakyat tidak memilih mereka," tambahnya.
Adi menekankan, perlunya adanya sistem demokrasi yang seimbang, dengan adanya pihak yang berada di dalam pemerintahan dan di luar pemerintahan.
“Proses pemilihan presiden terasa tidak wajar jika pihak yang kalah malah diajak untuk bergabung atau menawarkan diri menjadi bagian dari koalisi pemerintahan,” ujar Adi.
"Ini membuat pemilihan presiden menjadi seperti sebuah acara iseng-iseng berhadiah, karena pada akhirnya semua bergabung dalam koalisi. Hal ini merugikan bagi rakyat," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas