
Pantau - Menjelang hasil akhir Pemilu 2024, Partai Golkar ternyata punya kans besar meraih kursi terbanyak di parlemen, meski PDIP memimpin suara secara keseluruhan.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengamati tren bahwa biasanya jumlah suara nasional akan memengaruhi jumlah kursi di Senayan.
Namun, dalam hitungan KPU, meskipun PDIP unggul secara nasional, tapi suara Golkar lebih tersebar luas di 15 provinsi, sementara PDIP hanya di 9 provinsi.
"Pertarungan antara Golkar dan PDIP menarik untuk disimak. Golkar cenderung memiliki suara nasional yang mengungguli jumlah kursi, terutama karena dukungan mereka merata di berbagai provinsi," ujar Pangi pada Jumat (23/2/2024).
Pangi mengatakan, hal ini membuka peluang bagi Partai Golkar untuk mengamankan posisi teratas di parlemen, meski suara PDIP lebih banyak.
"Iya, PDIP menang dalam jumlah suara nasional yang sah, tapi Golkar bisa saja menguasai jumlah kursi. Semua masih bisa terjadi," tambahnya.
Meskipun begitu, Pangi menilai tidak mudah bagi Golkar untuk melampaui jumlah kursi yang didapat PDIP. PDIP saat ini memiliki 16,94 persen suara, sedangkan Golkar hanya 15,02 persen.
"Dengan selisih sekitar 2 persen, atau sekitar 4 juta suara, melampaui PDIP bukan perkara yang mudah," jelas Pangi.
Menurut Pangi, selisih suara yang besar tersebut menjadi tantangan besar bagi Golkar dalam merebut posisi teratas di parlemen.
- Penulis :
- Aditya Andreas
- Editor :
- Muhammad Rodhi