Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Bahlil Sapa Kader Golkar: Beberapa Anggota DPR Terpilih Berpotensi Masuk Kabinet

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Bahlil Sapa Kader Golkar: Beberapa Anggota DPR Terpilih Berpotensi Masuk Kabinet
Foto: Ketum Golkar Bahlil Lahadalia (Dok.Istimewa)

Pantau - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengadakan silaturahmi bersama jajaran kader yang berhasil terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2024-2029. Dalam kesempatan tersebut, Bahlil mengisyaratkan bahwa sebagian dari mereka mungkin tidak akan dilantik sebagai anggota DPR karena berpeluang masuk kabinet pemerintahan mendatang.

Acara yang digelar di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, pada Jumat (20/9/2024), dihadiri oleh sejumlah tokoh penting partai berlambang pohon beringin, seperti Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, Wakil Ketua Komisi III Adies Kadir, dan anggota DPR lainnya. Hadir pula Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Baca Juga:
Golkar Soroti soal 'Fufufafa': Pihak Egois yang Rela Adu Domba Para Pemimpin
 

Bahlil, yang juga menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), membuka sambutannya dengan kelakar, menyebut bahwa jabatan anggota DPR, yang dipilih langsung oleh rakyat, memiliki kemuliaan tersendiri. Ia menambahkan, beberapa anggota DPR terpilih mungkin tidak akan dilantik karena diprediksi bakal bergabung dengan kabinet pemerintahan baru.

"Saya tahu di ruangan ini, mungkin juga ada sebagian yang tidak dilantik, karena terpilih menjadi anggota kabinet," kata Bahlil, yang disambut dengan tepuk tangan dari hadirin.

Selain itu, Bahlil juga menegaskan pentingnya fraksi Golkar di DPR sebagai perpanjangan partai untuk mendukung pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ia meminta anggota DPR dari Golkar untuk beradaptasi dan mendukung program-program yang sejalan dengan visi pemerintah yang akan datang.

"Tugas kalian tidak hanya pada fungsi legislasi, tapi juga pada fungsi anggaran dan pengawasan. Kita harus mampu mendukung kebijakan pemerintah, tetapi juga harus kritis jika perlu ada koreksi," ujarnya.

Penulis :
Ahmad Ryansyah