Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Presiden Prabowo: Politik Harus Menjunjung Etika dan Kepribadian Bangsa

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Presiden Prabowo: Politik Harus Menjunjung Etika dan Kepribadian Bangsa
Foto: Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan sambutan dalam peringatan puncak HUT Ke-60 Partai Golkar di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.

Pantau - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pentingnya menjaga etika dalam politik, dengan menekankan bahwa perbedaan pandangan tidak boleh berubah menjadi kebencian atau permusuhan. Hal ini disampaikan dalam pidatonya pada Puncak HUT Ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).

"Saya tidak pernah terpancing untuk membenci. Di politik, kita tidak boleh mencaci maki atau menghardik lawan. Kita harus kembali pada kepribadian bangsa yang asli, seperti yang diwariskan oleh nenek moyang kita," ujar Presiden.

Prabowo mengingatkan bahwa musyawarah dan perundingan merupakan nilai luhur bangsa Indonesia yang harus terus dijaga. Ia juga menyoroti prinsip mikul dhuwur mendem jero, yakni mengangkat hal-hal baik dan menyimpan hal-hal negatif, sebagai pegangan dalam menjaga hubungan antarindividu maupun kelompok.

"Tidak mungkin dalam hubungan manusia tidak ada kesalahpahaman, salah ucap, atau salah tindak. Tetapi itu bukan alasan untuk saling bermusuhan," katanya.

Baca Juga:
Prabowo Resmikan Terowongan Silaturahim Istiqlal – Katedral Rp39 M
 

Fokus pada Stabilitas Nasional dan Ketegangan Geopolitik

Dalam pidatonya, Presiden juga mengulas situasi internasional yang penuh ketegangan, terutama di antara negara-negara besar. Sebagai negara nonblok yang menganut politik luar negeri bebas aktif, Indonesia bersyukur tetap berada dalam posisi yang stabil.

Namun, Prabowo mengingatkan bahwa kewaspadaan tetap diperlukan agar bangsa Indonesia tidak mudah dipecah belah atau diadu domba. Ia menyerukan kepada para pemimpin di berbagai tingkatan untuk memberikan contoh yang baik dalam menjaga kerukunan meski ada perbedaan pandangan.

"Perdamaian bukanlah hal yang mudah didapat. Ini adalah hasil dari proses yang sulit, yang membutuhkan kesabaran dan kerja sama," tegas Prabowo.

Presiden juga menekankan bahwa perbedaan pendapat seharusnya tidak menjadi alasan untuk permusuhan. Sebaliknya, ia mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersatu demi menjaga persatuan bangsa.

"Kalau para pemimpin bisa rukun, kita akan lebih kuat menghadapi tantangan apa pun. Bersatu tidak berarti kita tidak boleh berbeda pendapat, tapi ujungnya kita tidak boleh bermusuhan," tutup Presiden Prabowo.

Penulis :
Ahmad Ryansyah