Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Megawati dan Prabowo Akan Bahas Pertemuan Secara Langsung

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Megawati dan Prabowo Akan Bahas Pertemuan Secara Langsung
Foto: Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan sambutan dalam pagelaran wayang dengan lakon "Wisanggeni Lahir" di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2024) malam. (NTARA/HO-PDIP

Pantau - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa rencana pertemuan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden RI sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, akan dibahas langsung oleh kedua tokoh tersebut.

“Momentum pertemuan kedua pemimpin akan ditentukan pada waktu yang tepat, mengingat sejarah panjang hubungan mereka serta kesamaan ideologis dalam mengabdi kepada bangsa,” ujar Hasto di Jakarta, Jumat (17/1/2025).

Baca Juga:
Pertemuan Prabowo-Megawati Belum Terwujud, Terganjal Faktor Jokowi?
 

Arahan Megawati dan Pentingnya Rekonsiliasi

Menurut Hasto, Megawati menekankan bahwa segala hal strategis terkait pertemuan ini harus dikomunikasikan secara langsung dengan Presiden Prabowo. Ia juga mengingatkan bahwa pidato Megawati pada HUT Ke-52 PDIP menyoroti apresiasinya terhadap pelurusan sejarah Bung Karno yang dilakukan oleh Prabowo, yang dianggap sebagai momentum penting dalam rekonsiliasi nasional.

“Rekonsiliasi ini adalah bentuk kerja sama untuk membangun bangsa, tanpa mengurangi fungsi PDIP sebagai penyeimbang dalam demokrasi yang sehat,” tambahnya.

Sikap PDIP dalam Pemerintahan

Hasto menegaskan bahwa dalam sistem politik Indonesia tidak ada istilah oposisi. PDIP berperan memberikan masukan konstruktif terkait pemberdayaan petani, pengentasan gizi buruk, pengembangan riset, dan inovasi nasional.

“Kami fokus pada isu strategis seperti industrialisasi berbasis sumber daya nasional serta kepemimpinan generasi muda,” kata Hasto.

Tantangan Pemerintahan dan Kolaborasi

Hasto juga mengingatkan berbagai tantangan yang dihadapi pemerintah di awal masa kepemimpinan Prabowo, termasuk kemiskinan, keterbatasan fiskal, serta dampak geopolitik global.

“Kerja sama dari seluruh elemen bangsa diperlukan untuk menghadapi dampak global, seperti ketegangan di Timur Tengah yang memengaruhi ekspektasi pertumbuhan ekonomi dunia,” pungkasnya.

Penulis :
Ahmad Ryansyah