
Pantau - Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto mengungkap ada makna khusus di balik hadirnya lima kursi kosong pada Hari Ulang Tahun (HUT) partai Gerindra yang ke-17 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu 15 Februari 2025.
Prabowo mengatakan dałam pidatonya bahwa kursi kosong itu merupakan tradisi Gerindra sebagai bentuk penghormatan kepada para kader dan pejuang Gerindra yang telah berpulang.
"Saudara sekalian, di depan ada beberapa kursi kosong. Ini tradisi kita setiap acara disediakan kursi kosong mewakili kawan-kawan yang sudah tidak ada bersama kita, tapi semangat mereka masih bersama kita," katanya.
Dilansir dari laman resmi Gerindra, tradisi itu dimaksudkan untuk menghormati para pejuang partai. Kursi-kursi kosong tersebut melambangkan semangat para pendiri dan pejuang Partai Gerindra yang tetap hidup dalam perjuangan partai.
Baca juga: Prabowo Bilang Kritik Dibolehkan, Tapi Jangan Karena Dendam
Bukan kali ini saja Partai Gerindra menjalankan tradisi ini. Dalam perayaan HUT Gerindra ke-16 tahun sebelumnya, Prabowo juga menegaskan bahwa para pendiri partai berjuang tanpa pamrih sejak awal.
Dia secara khusus mengenang almarhum Suhardi, Ketua Umum pertama Partai Gerindra, serta Rachmawati Soekarnoputri, Wakil Ketua Dewan Pembina, yang telah mendedikasikan hidup mereka bagi partai dan bangsa.
“Begitu setia, penuh idealisme, cinta tanah air, yang membuat kita sejenak selalu mengenang mereka, sejenak mengambil semangat mereka, energi mereka, supaya kita jangan pernah berhenti berjuang,” kata Prabowo pada saat itu.
Baca juga: Bobby Nasution Lantang Bacakan Sumpah Kader Gerindra
Hadirnya kursi kosong di perayaan HUT Gerindra bukan sekadar simbol, melainkan pengingat akan perjuangan yang telah ditempuh oleh para kader yang telah tiada. Tradisi ini menegaskan bahwa jasa dan pengorbanan mereka tidak akan pernah dilupakan, dan semangatnya terus menginspirasi generasi penerus partai.
Dengan tradisi ini, Partai Gerindra menegaskan bahwa partai bukan hanya sekadar wadah politik, tetapi juga rumah bagi mereka yang setia berjuang demi bangsa dan negara.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat
- Editor :
- Sofian Faiq