Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Lebaran 2025: Peluang Memulihkan Kohesi Sosial Pasca Pemilu

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Lebaran 2025: Peluang Memulihkan Kohesi Sosial Pasca Pemilu
Foto: Momen Lebaran 2025 Berpotensi Jadi Ajang Rekonsiliasi di Tengah Polarisasi Politik

Pantau - Lebaran 2025 menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia, bukan hanya sebagai perayaan keagamaan tetapi juga sebagai ajang mempererat silaturahmi di tengah polarisasi politik yang semakin tajam pasca Pemilu 2024.

Polarisasi politik yang semakin menguat pasca pemilu menyebabkan perbedaan merasuk hingga ke dalam keluarga, komunitas, dan media sosial.

Peneliti Senior Pusat Riset Politik BRIN, Lili Romli, menyatakan bahwa polarisasi politik dapat mengganggu harmoni kehidupan bermasyarakat.

Survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) pada Maret 2023 menunjukkan bahwa 57 persen masyarakat mendukung pemerintah, sementara 43 persen lainnya bersikap oposisi yang lebih konservatif.

Tiga faktor utama penyebab polarisasi politik adalah perbedaan pilihan dalam pemilu, dugaan keterlibatan penguasa yang tidak netral, serta peran media sosial dalam menyebarkan buzzer dan kampanye hitam.

Dampak dari polarisasi ini dirasakan dalam kehidupan sosial, di mana diskusi sehat semakin sulit dilakukan karena perbedaan pendapat sering dianggap sebagai ancaman.

Lebaran sebagai Momentum Rekonsiliasi

Lebaran 2025 bisa menjadi momentum strategis untuk meredakan ketegangan politik melalui tradisi halalbihalal.

Silaturahmi saat Lebaran memberikan kesempatan bagi berbagai pihak untuk duduk bersama dalam suasana yang lebih terbuka dan menghilangkan sekat-sekat politik.

Pakar Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, Caroline Paskarina, menegaskan bahwa nasionalisme masih kuat di masyarakat meskipun terjadi polarisasi politik.

Solidaritas sosial juga dapat ditingkatkan melalui tradisi berbagi di hari Lebaran, yang menunjukkan bahwa kebersamaan lebih penting dibanding perbedaan politik.

Pemerintah perlu menerapkan pola komunikasi yang lebih partisipatif dan dialogis agar tidak memperparah ketegangan politik yang ada.

Literasi digital menjadi kunci utama dalam menangkal polarisasi di media sosial, dengan langkah-langkah seperti mengecek kebenaran informasi sebelum membagikannya, menghindari debat provokatif, serta menyebarkan pesan positif dan nasionalisme.

Lebaran 2025 harus dijadikan momentum untuk merajut kembali persatuan dan harmoni demi Indonesia yang lebih kuat dan bersatu.

Penulis :
Pantau Community