Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mutasi COVID-19 B1525 Muncul di Batam, Pemprov Kepri Minta Warga Taat Prokes

Oleh Denis Syaiful Arif
SHARE   :

Mutasi COVID-19 B1525 Muncul di Batam, Pemprov Kepri Minta Warga Taat Prokes

Pantau.com - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengimbau masyarakat mewaspadai varian baru COVID-19 yang lebih cepat menular dan 10 kali lipat lebih kebal terhadap vaksin seperti B1525.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri Bisri, mengatakan penemuan B1525, varian baru COVID-19 di Batam merupakan alarm bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Mutasi COVID-19 B1525 Ditemukan di Batam, Dinkes Pastikan Tak Ada Kontak Erat Pasien

"Virus itu mudah menular, dan lebih tahan terhadap vaksin sehingga tidak ada cara lainnya untuk mencegahnya selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat," katanya di Tanjungpinang, Kamis (15/4/2021).

Bisri mengemukakan virus B1525 dibawa oleh pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia ke Batam pada Februari 2021. Saat ini, pemulangan PMI dari Malaysia menuju Batam terus dilakukan. "Upaya antisipasi terus dilakukan agar tidak terjadi penyebaran dan penularan virus," ucapnya.

Bisri mengatakan jumlah kasus aktif COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir terus meningkat. Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kepri jumlah kasus aktif COVID-19 pada 14 April 2021 mencapai 507 orang, yang tersebar di Batam 269 orang, Tanjungpinang 187 orang, Bintan 31 orang, Karimun 18 orang, Lingga satu orang dan Anambas satu orang.

Baca Juga: 1.308 Pasien Positif COVID-19 Masih Dirawat di RSD Wisma Atlet Kemayoran

Ia belum dapat memastikan apakah ada pasien lainnya di Kepri yang terinfeksi B1525 atau varian baru lainnya. Hal itu disebabkan pengiriman sampel virus oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kota Batam, dan penelitian dilakukan secara berkala oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes.

"Mari bersama-sama kita konsisten melaksanakan protokol kesehatan secara ketat," katanya.

Penulis :
Denis Syaiful Arif