
Pantau - Timnas Indonesia akan menghadapi Irak dalam laga hidup mati pada Minggu, 12 Oktober 2025 dini hari WIB, untuk menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertandingan krusial ini berlangsung hanya 74 jam setelah Indonesia kalah dramatis 2-3 dari Arab Saudi dalam lanjutan Grup B putaran keempat kualifikasi.
Laga melawan Irak akan menjadi penentu nasib Garuda, apakah mampu lolos langsung atau minimal menjaga harapan lewat putaran kelima.
Rekor Buruk vs Irak dan Tekanan Besar di Pundak Kluivert
Irak, yang dijuluki Singa Mesopotamia, menjadi satu-satunya lawan tersisa bagi Indonesia di Grup B.
Namun catatan pertemuan Indonesia dengan Irak sangat tidak menguntungkan.
Dalam enam pertemuan terakhir, Indonesia belum pernah meraih kemenangan.
Tiga laga terakhir bahkan semuanya berakhir dengan kekalahan:
16 November 2023, Indonesia kalah 1-5 di Basra pada kualifikasi Piala Dunia.
Januari 2024, Indonesia kalah 1-3 dari Irak di Piala Asia 2023 (Grup D).
Juni 2024, Indonesia kembali kalah 0-2 di kandang sendiri dalam putaran pertama kualifikasi.
Tiga pertemuan lainnya terjadi pada 2013 ke bawah dan berakhir imbang, namun dianggap kurang relevan dalam konteks performa saat ini.
Irak sendiri datang ke laga ini dengan modal positif usai menjuarai King’s Cup 2025 di Thailand, mengalahkan tuan rumah Thailand 1-0 di final.
Dengan catatan tersebut, beban berat kini berada di tangan pelatih Patrick Kluivert.
Pelatih asal Belanda ini dikritik atas keputusan taktisnya saat menghadapi Arab Saudi, termasuk penggunaan skema empat bek dan memainkan Marc Klok selama 90 menit meski dinilai tidak efektif.
Harapan Masih Ada, Eksperimen Harus Dihentikan
Meski rekor buruk membayangi, timnas Indonesia diyakini memiliki sumber daya dan potensi untuk menciptakan kejutan.
Semangat para pemain yang masuk skuad akhir dianggap sangat tinggi, dan banyak pihak menilai mereka layak tampil di level ini.
Pertarungan melawan Irak bukan hanya soal hasil, tapi juga tentang membuktikan bahwa Indonesia pantas berada di jalur Piala Dunia.
Kini, tidak ada ruang untuk eksperimen.
Kluivert harus menurunkan strategi terbaiknya karena bukan hanya nasib Indonesia yang dipertaruhkan, tetapi juga reputasinya sebagai pelatih muda yang membawa nama besar Eropa.
Pertandingan ini akan menjadi momen kunci dalam sejarah perjalanan Indonesia menuju pentas dunia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf