billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi & Sains

WhatsApp dan Messenger Hadirkan Fitur Baru untuk Lindungi Lansia dari Penipuan Digital

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

WhatsApp dan Messenger Hadirkan Fitur Baru untuk Lindungi Lansia dari Penipuan Digital
Foto: (Sumber: Logo aplikasi WhatsApp di ponsel pintar. (Pixabay).)

Pantau - Meta resmi meluncurkan serangkaian fitur keamanan baru di WhatsApp dan Messenger guna melindungi pengguna lanjut usia dari kejahatan penipuan digital yang kian marak.

Langkah ini dilakukan menyusul meningkatnya kasus penipuan daring yang menyasar kelompok lansia, terutama melalui aplikasi pesan instan, media sosial, hingga aplikasi kencan dan kripto.

Fitur Deteksi Penipuan Diluncurkan di WhatsApp dan Messenger

Menurut laporan TechCrunch, WhatsApp kini akan menampilkan peringatan saat pengguna mencoba berbagi layar selama panggilan video dengan kontak yang tidak dikenal.

Fitur ini dikembangkan karena berbagi layar kerap dimanfaatkan penipu untuk mencuri data sensitif seperti informasi perbankan dan kode verifikasi.

Sementara itu, Messenger menguji fitur pendeteksian pesan mencurigakan dengan peringatan otomatis seperti "berhati-hatilah, Anda berisiko kehilangan uang".

Jika pengguna menerima pesan yang dicurigai sebagai penipuan, mereka akan diberikan opsi untuk mengirim pesan tersebut ke sistem AI milik Meta untuk ditinjau.

Layar peringatan di Messenger akan berisi informasi tentang modus penipuan umum seperti tawaran kerja dari rumah, investasi palsu, hingga janji keuntungan cepat.

Pengguna juga diberikan pilihan untuk memblokir atau melaporkan akun yang dicurigai menipu.

Meta menyatakan bahwa fitur-fitur ini dirancang untuk melindungi pengguna lansia yang sering kali menjadi target penipuan karena berbagai faktor seperti kesepian, demensia awal, atau kurangnya literasi digital.

"Informasi yang ditampilkan secara langsung kepada pengguna bisa menjadi pencegah efektif terhadap upaya penipuan dan pelecehan daring terhadap lansia," ungkap Meta dalam keterangannya.

Tindakan Meta dan Kolaborasi Global Cegah Kejahatan Digital

Sepanjang paruh pertama tahun 2025, Meta telah menindak sekitar 8 juta akun yang terlibat dalam aktivitas penipuan online.

Banyak dari akun tersebut terhubung dengan pusat-pusat penipuan di wilayah seperti Myanmar, Laos, Kamboja, Uni Emirat Arab (UEA), dan Filipina.

Selain itu, lebih dari 21.000 halaman dan akun Facebook telah dihapus karena menyamar sebagai layanan dukungan pelanggan dengan tujuan mencuri data pengguna.

Untuk memperkuat perlindungan, Meta telah meluncurkan berbagai fitur pendukung seperti kartu konteks, pengingat, peringatan terkait modus penipuan pengiriman barang dan pembayaran instan, serta WhatsApp Safety Center.

Meta juga berkolaborasi dengan National Elder Fraud Coordination Center, sebuah lembaga nirlaba yang menyatukan penegak hukum dan perusahaan besar seperti Amazon, Google, Microsoft, dan Walmart.

Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk memperkuat respons kolektif dalam memerangi penipuan daring yang secara khusus menyasar komunitas lansia di berbagai negara.

Penulis :
Aditya Yohan