HOME  ⁄  Teknologi & Sains

Kemenekraf Apresiasi Inovasi Web3 Libere, Perpustakaan Digital Berbasis Blockchain Karya Anak Bangsa

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Kemenekraf Apresiasi Inovasi Web3 Libere, Perpustakaan Digital Berbasis Blockchain Karya Anak Bangsa
Foto: (Sumber: Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya secara langsung menyerahkan apresiasi kepada para pendiri Libere Erdy Suryadarma dan M. Ridho Izzulhaq sebagai Juara Infinity Hackathon 2025 dalam rangkaian Ekraf Tech Summit 2025 (ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif).)

Pantau - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) memberikan apresiasi kepada proyek Libere, sebuah inovasi berbasis Web3 di bidang penerbitan dan perpustakaan digital, yang berhasil meraih Juara Infinity Hackathon 2025 dalam rangkaian acara Ekraf Tech Summit 2025.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya kepada dua pendiri Libere, Erdy Suryadarma dan M. Ridho Izzulhaq, dalam seremoni resmi di Jakarta.

Libere: Perpustakaan On-Chain dengan Teknologi Blockchain

Libere dikembangkan oleh dua talenta digital asal Bandung dan difokuskan pada pembangunan infrastruktur perpustakaan digital berbasis Web3.

Keunggulan Libere terletak pada penerapan sistem on-chain library, yang memanfaatkan teknologi blockchain dan NFT untuk mengelola kepemilikan digital, transparansi distribusi royalti kreator, serta tata kelola institusional yang akuntabel.

Menteri Ekraf Teuku Riefky menyatakan,
"Libere menunjukkan bahwa talenta kreatif dan teknologi Indonesia mampu bersaing di tingkat global sekaligus menghadirkan solusi yang relevan bagi kebutuhan publik. Inovasi seperti ini penting untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional dan mendorong modernisasi layanan publik melalui pemanfaatan teknologi yang bertanggung jawab," ungkapnya.

Libere dirancang untuk mendukung penerbit, perpustakaan, dan institusi dalam mendistribusikan buku digital secara aman, dengan mekanisme royalti yang transparan dan terprogram.

Proyek ini juga menyelaraskan kepentingan kreator, penerbit, perpustakaan, serta mitra institusional, sebagai solusi atas permasalahan seperti pembajakan konten digital, royalti tidak transparan, dan keterbatasan akses digital.

Prestasi Internasional dan Kolaborasi Lokal

Keberhasilan Libere semakin diperkuat dengan terpilihnya Erdy dan Ridho sebagai peserta Protocol Camp 2025, sebuah program pengembangan Web3 berskala internasional yang hanya menerima 20 builder terbaik dari berbagai negara di Asia.

Keikutsertaan ini menegaskan kapasitas talenta digital Indonesia yang sejajar dengan inovator dari Korea Selatan, Jepang, India, Thailand, dan Filipina.

Erdy dan Ridho dijadwalkan mempresentasikan perkembangan proyek Libere pada sesi final Protocol Camp di Tokyo, Januari 2026, sebagai perwakilan Indonesia.

Selain itu, Kemenekraf mencatat adanya kolaborasi aktif antara Libere dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pemerintah Kota Bandung.

Kolaborasi ini menjadi contoh sinergi antara inovator teknologi, institusi pendidikan, dan pemerintah daerah dalam memperluas akses pengetahuan digital dan memperkuat infrastruktur budaya publik yang berkelanjutan.

Libere juga membuka peluang distribusi baru melalui kemitraan dan program CSR untuk memperluas dampaknya.

Infinity Hackathon sendiri merupakan inisiatif Kemenekraf bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong lahirnya inovasi teknologi yang aplikatif, relevan, dan berdampak nyata terhadap pengembangan ekonomi kreatif dan layanan publik nasional.

Penulis :
Gerry Eka