
PantauOto - Nikuba asal Cirebon di kontrak oleh Ducati, Ferrari dan Lamborghini. Kontrak itu ditawarkan setelah sang penemu, Aryanto Misel diundang ke Italia untuk mempersentasikan karya nya itu.
Ducati, Ferrari dan Lamborghini mengaku sangat tertarik dengan temuan Aryanto yang mengembangkan bahan bakat alternative.
Nikuba merupakan sebuah alat yang dapat mengubah air menjadi hidrogen dan digunakan sebagai bahan bakar kendaraan.
Aryanto Misel berangkat ke Italia untuk bertemu dengan pihak Ducati dan Ferrari serta Lamborghini yang di damping oleh dua petinggi PT Octagon pada Rabu 28 Juni 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Ducati dan Ferrari mengungkapkan ketertarikannya pada Nikuba dan akan menjadikan nikuba sebagai salah sati parts yang akan di gunakan pada kendaraan Ducati dan Ferrari ke depannya.
Dalam akun media sosialnya Aryanto Misel memposting Nikuba Go International, dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Pangdam Siliwangi yang memberikan dukungannya selama ini dalam mengembangkan Nikuba.
Aryanto Misel juga menyebutkan bahwa dalam kerjasama dengan Ducati dan Ferrari tersebut juga termasuk dalam pengembangan disain Nikuba dan penggunaannya untuk dua kendaraan asal Italia tersebut.
Akan tetapi Aryanto tidak menjelaskan secara detil kerjasama seperti apa yang telah terjalin dengan Ducati dan Ferrari tersebut.
Aryanto hanya menyebutkan jika kerjasama Nikuba dengan Ducati dan Ferrari ini nantinya akan digunakan pengembangan alat konversi untuk kendaraan listrik.
Dalam keberangkatannya ke Italia, Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo selaku Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi langsung menyiapkan tim yang terdiri dari bersama Aryanto Misel, Sumardi Dadang dan Immanuel Hutapea.
Presentasi nikuba ke italia ini berawal saat salah satu produsen oromotif asal Italia yang langsung melakukan survei ke Cirebon.
Nikuba yang mempunyai arti ‘Niku Banyu’ atau ‘Ini Air’ merupakan sebuah teknologi yang dapat mengkonversi air menjadi hidrogen melalui sistem pemisahan hidrogen dan oksigen dengan menggunakan dielektrolisa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Inovasi dari Aryanto Misel dapat mengubah air menjadi energi pada mesin pembakaran dalam Internal Combustion Engine (ICE) di kendaraan.
“Nikuba ini memiliki fungsi memisahkan antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung di dalam air (H2O),” terang Aryanto.
“Hidrogen yang telah terpisah kemudian dialirkan ke dalam ruang pembakaran dari mesin kendaraan bermotor,” ujar Aryanto.
Nikuba sendiri terus disempurnakan sehingga lebih efisien saat digunakan untuk kendaraan dengan kemungkinan bisa menghemat 100 bahan bakar minyak serta penganti BBM kendaraan.
Nikuba sendiri pernah diceukin oleh pemerintah, dalam hal ini oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.
Mengutip laporan brin.go.id, Peneliti Laboratorium Motor Bakar, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arifin Nur memberi penjelasan terkait temuan air menjadi bahan bakar.
“Itu memang benar, air bisa dipisahkan menjadi hidrogen dan oksigen, tapi bila dilihat dari efisiensinya itu tidak masuk,” kata Arifin.
Menurutnya, untuk memisahkan unsur air yang merupakan unsur paling stabil di dunia, itu membutuhkan energi yang sangat besar.
Arifin menganggap temuan Aryanto Misel terkait mengubah air menjadi bahan bakar mempunyai kesamaan cara kerja dengan penemuan sebelumnya. Bahkan teknologi yang digunakan justru masih lebih canggih penemuan pihak sebelumnya.
Ducati, Ferrari dan Lamborghini mengaku sangat tertarik dengan temuan Aryanto yang mengembangkan bahan bakat alternative.
Nikuba merupakan sebuah alat yang dapat mengubah air menjadi hidrogen dan digunakan sebagai bahan bakar kendaraan.
Aryanto Misel berangkat ke Italia untuk bertemu dengan pihak Ducati dan Ferrari serta Lamborghini yang di damping oleh dua petinggi PT Octagon pada Rabu 28 Juni 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Ducati dan Ferrari mengungkapkan ketertarikannya pada Nikuba dan akan menjadikan nikuba sebagai salah sati parts yang akan di gunakan pada kendaraan Ducati dan Ferrari ke depannya.
Dalam akun media sosialnya Aryanto Misel memposting Nikuba Go International, dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Pangdam Siliwangi yang memberikan dukungannya selama ini dalam mengembangkan Nikuba.
Aryanto Misel juga menyebutkan bahwa dalam kerjasama dengan Ducati dan Ferrari tersebut juga termasuk dalam pengembangan disain Nikuba dan penggunaannya untuk dua kendaraan asal Italia tersebut.
Akan tetapi Aryanto tidak menjelaskan secara detil kerjasama seperti apa yang telah terjalin dengan Ducati dan Ferrari tersebut.
Aryanto hanya menyebutkan jika kerjasama Nikuba dengan Ducati dan Ferrari ini nantinya akan digunakan pengembangan alat konversi untuk kendaraan listrik.
Dalam keberangkatannya ke Italia, Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo selaku Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi langsung menyiapkan tim yang terdiri dari bersama Aryanto Misel, Sumardi Dadang dan Immanuel Hutapea.
Presentasi nikuba ke italia ini berawal saat salah satu produsen oromotif asal Italia yang langsung melakukan survei ke Cirebon.
Nikuba yang mempunyai arti ‘Niku Banyu’ atau ‘Ini Air’ merupakan sebuah teknologi yang dapat mengkonversi air menjadi hidrogen melalui sistem pemisahan hidrogen dan oksigen dengan menggunakan dielektrolisa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Inovasi dari Aryanto Misel dapat mengubah air menjadi energi pada mesin pembakaran dalam Internal Combustion Engine (ICE) di kendaraan.
“Nikuba ini memiliki fungsi memisahkan antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung di dalam air (H2O),” terang Aryanto.
“Hidrogen yang telah terpisah kemudian dialirkan ke dalam ruang pembakaran dari mesin kendaraan bermotor,” ujar Aryanto.
Nikuba sendiri terus disempurnakan sehingga lebih efisien saat digunakan untuk kendaraan dengan kemungkinan bisa menghemat 100 bahan bakar minyak serta penganti BBM kendaraan.
Nikuba sendiri pernah diceukin oleh pemerintah, dalam hal ini oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.
Mengutip laporan brin.go.id, Peneliti Laboratorium Motor Bakar, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arifin Nur memberi penjelasan terkait temuan air menjadi bahan bakar.
“Itu memang benar, air bisa dipisahkan menjadi hidrogen dan oksigen, tapi bila dilihat dari efisiensinya itu tidak masuk,” kata Arifin.
Menurutnya, untuk memisahkan unsur air yang merupakan unsur paling stabil di dunia, itu membutuhkan energi yang sangat besar.
Arifin menganggap temuan Aryanto Misel terkait mengubah air menjadi bahan bakar mempunyai kesamaan cara kerja dengan penemuan sebelumnya. Bahkan teknologi yang digunakan justru masih lebih canggih penemuan pihak sebelumnya.
- Penulis :
- Fadly Zikry