Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi

Pibot, Robot Pertama yang Bisa Terbangkan Pesawat

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Pibot, Robot Pertama yang Bisa Terbangkan Pesawat
Foto: Pibot. (KAIST)

Pantau - Tim peneliti dari Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST) telah berhasil mengembangkan robot yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan pesawat.

Robot yang bernama Pibot itu bisa menerbangkan pesawat dari awal hingga akhir perjalanan tanpa memerlukan perubahan besar pada kokpit pesawat yang konvensional. 

Melansir Euronews, Pibot memiliki kemampuan untuk memilih, mengendalikan, dan memanipulasi seluruh sistem kendali di dalam kokpit pesawat. Melalui tangan yang menyerupai manusia, Pibot dapat dengan presisi memegang kendali kokpit, termasuk mengatur tenaga dorong pesawat. Tim peneliti Korea ini berhasil mencapai terobosan signifikan dalam mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam sistem kokpit modern.

Pengembang Pibot mengklaim bahwa robot berbasis AI itu sangat akurat dalam menangani kendali dan memilih input yang sesuai selama penerbangan. Selama penerbangan, Pibot tetap menjaga komunikasi yang diperlukan dengan Pengendali Lalu Lintas Udara (ATC).

Robot itu dapat menerima perintah dari personel ATC dan meresponsnya, terutama dalam memastikan keamanan sekitar bandara. Pibot mampu mengemudikan pesawat dengan aman bahkan dalam kondisi penerbangan yang sulit. Ketika pesawat mengalami getaran hebat dalam situasi darurat, Pibot tetap dapat mengendalikan pesawat dengan baik.

"Meskipun bentuk fisik Pibot mungkin tidak sangat efisien, namun robot ini didesain dalam bentuk humanoid karena semua sistem kendali di dalam kokpit pesawat dirancang untuk digunakan oleh manusia," kata peneliti KAIST Dr. David Hyunchul Shim.

Pibot menggunakan teknologi presisi tinggi untuk mengendalikan lengan dan jari-jarinya sehingga mampu mengoperasikan pesawat, bahkan dalam kondisi getaran yang kuat. Selain itu, Pibot dapat berkomunikasi dengan pengendali lalu lintas udara dan manusia di kokpit menggunakan suara sintetis.

Penulis :
Annisa Indri Lestari