Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi

AI Safety Clock: Sistem Pemantau Risiko untuk Mencegah Ancaman Artificial General Intelligence

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

AI Safety Clock: Sistem Pemantau Risiko untuk Mencegah Ancaman Artificial General Intelligence
Foto: Ilustrasi kecerdasan buatan.

Pantau - Institute of Management Development (IMD) bersama TONOMUS Global Center for Digital and AI Transformation meluncurkan perangkat lunak AI Safety Clock untuk mengawasi risiko dari kemajuan teknologi kecerdasan buatan tingkat lanjut. 

Meskipun dinamakan ‘jam’, AI Safety Clock bukanlah perangkat fisik, melainkan sebuah software yang mampu menganalisis risiko Artificial General Intelligence (AGI) secara komprehensif.

AGI, yang merupakan evolusi dari kecerdasan buatan (AI), dirancang untuk bekerja mandiri tanpa bantuan manusia dan memiliki kemampuan menyamai atau bahkan melampaui kecerdasan manusia. 

Di sisi lain, perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran terkait kontrol dan keamanan yang dapat berdampak pada umat manusia jika AGI menjadi tidak terkendali.

AI Safety Clock dilengkapi dengan Dashboard Proprietary, sebuah sistem pemantauan yang mengumpulkan data dari lebih dari 1.000 situs web dan 3.470 sumber berita untuk menganalisis perkembangan terbaru seputar teknologi dan regulasi AI. 

Baca Juga: Pertamina Siap Membangun PLTS Atap Terbesar di Kilang Balikpapan

Melalui sistem ini, tim ahli dapat terus memantau risiko secara real-time dan mendapatkan panduan komprehensif dalam pengambilan keputusan terkait keamanan AGI.

AI Safety Clock membagi risiko ke dalam empat kuadran berbentuk 'jam' – mulai dari risiko rendah, moderat, tinggi, hingga kritis, yang diilustrasikan dengan posisi mendekati ‘tengah malam’ sebagai simbol titik kritis. 

Menurut Michael Wade, Direktur Global Center for Digital Business Transformation IMD dan TONOMUS, perkembangan AGI kini berada pada fase risiko tinggi. 

“Jika AGI mencapai fase kritis tanpa kendali yang jelas, dampaknya akan sangat serius bagi manusia. Risikonya nyata, namun belum terlambat untuk mengambil tindakan," tegasnya.

Dengan perangkat lunak ini, IMD dan TONOMUS berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memastikan agar perkembangan AGI tetap aman dan terkontrol.

Penulis :
Aditya Andreas