
Pantau - OpenAI secara resmi mengumumkan generasi terbaru model penalarannya, yang diberi nama o3. Model ini dirancang sebagai penerus dari model o1 sebelumnya. Menariknya, nama o2 dilewati karena alasan hak merek dagang. OpenAI mengklaim bahwa o3 mendekati kemampuan Artificial General Intelligence (AGI), meskipun pencapaian tersebut masih terbatas pada skenario tertentu.
Model o3 hadir dalam dua varian: versi utama o3 dan o3-mini. Versi mini ini dioptimalkan untuk tugas-tugas yang lebih spesifik dan berukuran kecil, menjadikannya fleksibel untuk berbagai kebutuhan.
Evaluasi Kemampuan AGI pada Model o3
Meskipun dianggap sebagai lompatan besar dalam pengembangan AI, OpenAI masih berhati-hati menyebut o3 sebagai model siap AGI. François Chollet, pencipta Keras dan pendiri ARC Prize, turut mengevaluasi model ini menggunakan tolok ukur ARC-AGI. Dalam unggahan di media sosial pada Sabtu (21/12/2024), Chollet menyatakan, "Hari ini, OpenAI mengumumkan o3, model penalaran generasi terbarunya. Kami telah bekerja sama dengan OpenAI untuk mengujinya menggunakan ARC-AGI, dan kami percaya bahwa model ini merupakan terobosan signifikan dalam membantu AI beradaptasi dengan tugas-tugas baru.
Model ini mencetak skor 75,7% pada evaluasi semi-privat dalam mode komputasi rendah (dengan biaya sekitar $20 per tugas) dan 87,5% dalam mode komputasi tinggi (ribuan dolar per tugas). Meskipun biayanya sangat mahal, ini bukan sekadar hasil dari kekuatan komputasi besar. Kemampuan ini adalah wilayah baru yang membutuhkan perhatian serius dari dunia ilmiah."
Hal ini menunjukkan bahwa benchmark baru yang menarik dan menantang masih dapat dibuat untuk menguji kemampuan AI tanpa membutuhkan pengetahuan khusus manusia.
Baca juga: Agora Gandeng OpenAI Hadirkan SDK Berbasis Suara
Peluncuran dan Ketersediaan
Saat ini, baik o3 maupun o3-mini belum tersedia untuk umum. Namun, peneliti keamanan dapat mendaftar untuk mencoba o3-mini mulai hari ini. Versi utama diperkirakan akan menyusul, dengan rencana peluncuran o3-mini pada akhir Januari mendatang.
Dalam konteks pengembangan, OpenAI hanya membutuhkan waktu tiga bulan sejak peluncuran model o1 untuk merilis o3. Perusahaan juga menyebut bahwa siklus pengembangan ini akan terus dipercepat di masa depan.
Kompetisi Ketat di Industri
Sejak debut o1, perusahaan besar teknologi dan startup berlomba mengembangkan model penalaran serupa. Misalnya, Google baru saja memperkenalkan model AI baru bernama Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental melalui platform AI Studio. Namun, hasil awal menunjukkan bahwa Gemini masih tertinggal dibandingkan model OpenAI.
Dengan kemajuan pesat dalam pengembangan o3, OpenAI tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam teknologi AI, tetapi juga terus mendefinisikan ulang standar kecerdasan buatan. Model ini diharapkan membawa inovasi yang lebih besar dalam waktu dekat.
Baca juga: OpenAI Berencana Membebankan Biaya Sebesar Rp333 Ribu Per Bulan untuk Layanan ChatGPT
- Penulis :
- Latisha Asharani