HOME  ⁄  Teknologi

Elon Musk dan Tesla Hadapi Tekanan, Donald Trump Beri Dukungan Penuh

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Elon Musk dan Tesla Hadapi Tekanan, Donald Trump Beri Dukungan Penuh
Foto: Elon Musk dan Donald Trump (getty)

Pantau - Hubungan antara mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan miliarder Elon Musk tampaknya semakin erat. Trump secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Tesla setelah serangkaian insiden perusakan dealer mobil listrik tersebut. Bahkan, Trump mengumumkan bahwa ia akan membeli Tesla sebagai bentuk solidaritas terhadap Musk.

"Saya akan membeli Tesla baru besok pagi sebagai bentuk kepercayaan dan dukungan untuk Elon Musk, warga Amerika yang benar-benar hebat," tulis Trump di Truth Social.

Pernyataan tersebut muncul setelah adanya laporan bahwa dealer Tesla dirusak dan perusahaan mengalami tekanan dari berbagai pihak. Trump menuding kelompok "penganut sayap kiri radikal" secara ilegal berkolusi untuk memboikot Tesla. Ia juga menyebut Tesla sebagai salah satu produsen mobil terbaik di dunia dan menganggap tindakan kekerasan terhadap dealer Tesla sebagai bentuk terorisme domestik.

Baca Juga:
Penjualan Tesla Anjlok gegara Elon Musk Gabung dengan Trump?
 

Sementara itu, CNBC melaporkan pada Kamis (13/3/2025) bahwa pemboikotan terhadap perusahaan bukanlah tindakan ilegal. Mahkamah Agung AS pada tahun 1982 telah menetapkan bahwa Amandemen Pertama Konstitusi melindungi hak warga negara untuk memprotes bisnis swasta.

Di sisi lain, dukungan Musk terhadap Trump turut menimbulkan reaksi keras dari berbagai kalangan. Para analis menilai bahwa keterlibatan politik Musk telah berdampak negatif terhadap Tesla. Saham perusahaan tersebut mengalami hari terburuk sejak 2020 pada awal pekan ini dan turun sekitar 43% sepanjang tahun 2025.

Musk sendiri mengakui tantangan yang dihadapi Tesla dalam sebuah wawancara pada Senin lalu. Ia mengaku menghadapi tekanan besar dalam menjalankan bisnisnya, terutama karena perannya dalam pemerintahan Trump. Saat ini, Musk menjabat sebagai kepala Department of Government Efficiency (DOGE), lembaga yang bertugas dalam program pemotongan anggaran pemerintahan.

Selain itu, insiden perusakan kendaraan dan dealer Tesla yang meningkat semakin memperburuk citra perusahaan. Penurunan penjualan di Eropa juga memunculkan kekhawatiran bahwa citra Musk sebagai tokoh politik dapat berdampak negatif terhadap kepercayaan konsumen.

"Ketika mobil orang-orang terancam dirusak atau dibakar, bahkan mereka yang mendukung Musk atau tidak peduli dengan politiknya mungkin berpikir dua kali untuk membeli Tesla," kata analis Baird Ben Kallo dalam program CNBC 'Squawk on the Street'.

Meski demikian, Tesla mulai menunjukkan tanda pemulihan. Saham perusahaan naik 3,8% dalam perdagangan Selasa, mengakhiri penurunan tiga hari berturut-turut. Analis dari Morgan Stanley juga memberikan catatan optimis kepada kliennya, merekomendasikan pembelian saham Tesla setelah koreksi harga yang tajam.

Dengan meningkatnya tekanan politik dan ekonomi, Tesla dan Musk kini berada dalam situasi yang menantang. Namun, dengan dukungan Trump dan strategi pemulihan yang tepat, masih ada peluang bagi perusahaan untuk kembali bangkit di pasar global.

Penulis :
Ahmad Ryansyah

Terpopuler