
Pantau - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI, Ida Fauziah mengatakan, sekitar 12 persen pengangguran di Indonesia saat ini didominasi oleh lulusan sarjana dan diploma.
Menurutnya. jumlah pengangguran dari lulusan perguruan tinggi ini disebabkan tidak adanya link and match antara perguruan tinggi dengan pasar kerja.
"Kita masih punya PR (Pekerjaan Rumah) bahwa jumlah pengangguran lulusan sarjana dan diploma masih di angka 12 persen karena tidak adanya link and match," kata Ida kepada wartawan, dikutip Selasa (28/2/2023).
Menurut Ida, jumlah kelompok pekerja saat ini justru didominasi dari lulusan pendidikan SMP dan SD.
"Kelompok yang bekerja sebagian berpendidikan SMP ke bawah, justru yang menganggur lulusan SMK, diploma, dan sarjana," jelasnya.
Untuk itu, Ida berharap, melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang dilaksanakan oleh Kemendikbudristek RI bisa mengurangi angka pengangguran.
"Saya kira dengan program pemagangan, anak-anak sudah dipersiapkan siapa kerja sebelum lulus. Dengan MBKM mengurangi miss link and match, yang lulus hari ini tidak menambah pengangguran," ujarnya.
Meski tidak menargetkan jumlah pengangguran yang bisa diturunkan dari program MBKM, iaa berharap program magang kerja bagi para mahasiswa bisa mengurangi kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi dengan pasar kerja.
"Kita berharap pengangguran semakin turun, tidak ada target khusus," ujarnya.
Menurutnya. jumlah pengangguran dari lulusan perguruan tinggi ini disebabkan tidak adanya link and match antara perguruan tinggi dengan pasar kerja.
"Kita masih punya PR (Pekerjaan Rumah) bahwa jumlah pengangguran lulusan sarjana dan diploma masih di angka 12 persen karena tidak adanya link and match," kata Ida kepada wartawan, dikutip Selasa (28/2/2023).
Menurut Ida, jumlah kelompok pekerja saat ini justru didominasi dari lulusan pendidikan SMP dan SD.
"Kelompok yang bekerja sebagian berpendidikan SMP ke bawah, justru yang menganggur lulusan SMK, diploma, dan sarjana," jelasnya.
Untuk itu, Ida berharap, melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang dilaksanakan oleh Kemendikbudristek RI bisa mengurangi angka pengangguran.
"Saya kira dengan program pemagangan, anak-anak sudah dipersiapkan siapa kerja sebelum lulus. Dengan MBKM mengurangi miss link and match, yang lulus hari ini tidak menambah pengangguran," ujarnya.
Meski tidak menargetkan jumlah pengangguran yang bisa diturunkan dari program MBKM, iaa berharap program magang kerja bagi para mahasiswa bisa mengurangi kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi dengan pasar kerja.
"Kita berharap pengangguran semakin turun, tidak ada target khusus," ujarnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas