Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Bukti Rahasia Bocor, Iran Stop Kerja Sama dengan Ukraina Soal Pesawat Jatuh

Oleh Kontributor NPW
SHARE   :

Bukti Rahasia Bocor, Iran Stop Kerja Sama dengan Ukraina Soal Pesawat Jatuh

Pantau.com - Iran telah menghentikan kerja sama dengan Ukraina dalam penyelidikannya mengenai jatuhnya pesawat komersil Ukraina PS752 oleh rudal Iran pada bulan lalu usai informasi klip audio bocor ke publik.

Dilansir Fox News, Selasa (4/2/2020), klip audio itu menunjukkan Teheran mengetahui bahwa misil-misilnya telah menjatuhkan pesawat penumpang. Informasi ini kemudian disiarkan oleh media Ukraina pada hari Minggu, 2 Februari 2020. Dalam klip tersebut menunjukkan pertukaran di Persia antara pilot penerbangan Iran Aseman Airlines dan kontrol lalu lintas udara.

Pilot itu terdengar mengatakan bahwa ia melihat lampu-lampu yang berkedip di langit, menunjukkan bahwa itu bisa menjadi misil kendali, demikian laporan Wall Street Journal. Iran awalnya membantah bertanggung jawab karena menjatuhkan pesawat pada 8 Januari silam.

Baca juga: Pengunggah Video Serangan Roket yang Hantam Pesawat Ukraina Ditangkap

"Serangkaian lampu seperti ya, itu adalah rudal, apakah ada sesuatu?," kata pilot ke pengontrol lalu lintas udara. "Tidak, berapa mil? Di mana?," tanya pengontrol udara.

Sang pilot menjawab bahwa ia melihat cahaya di bandara Payam, dekat tempat rudal anti-pesawat Tor M-1, Pengawal Revolusi Iran diluncurkan. Pengendali kembali mengatakan bahwa tidak ada yang dilaporkan kepadanya, tetapi pilot tetap bersikeras.

"Itu adalah cahaya rudal," kata pilot. "Apakah kamu tidak melihat apa-apa lagi," tanya pengontrol lalu lintas. Pilot kembali menjawab "Insinyur yang terhormat, itu adalah ledakan. Kami melihat cahaya yang sangat besar di sana, saya tidak tahu apakah itu."

Iran menyebut bocornya rekaman itu adalah tindakan yang "tidak profesional" dan mengatakan itu adalah bagian dari laporan rahasia.

Baca juga: Tak Puas, Ukraina Tuntut Ganti Rugi Lebih Besar Jatuhnya Pesawat

Setelah membantah menembak pesawat, Iran akhirnya mengakui bahwa seorang perwira telah keliru menembakkan rudal ke pesawat dengan 176 penumpang. Kepala tim investigasi Iran Hassa Rezaifer mengakui rekaman itu sah dan mengatakan rekaman itu diserahkan ke pejabat Ukraina.

"Kami tidak akan lagi memberikan dokumen apa pun kepada Ukraina," katanya kepada kantor berita Iran MEHR. "Tindakan Ukraina ini membuat kita tidak ingin memberi mereka bukti lagi."

Pihak berwenang Ukraina telah menuntut agar rekaman kontrol lalu lintas udara diterjemahkan, sesuatu yang dijanjikan Iran tetapi lambat untuk diperbaiki.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan kepada media setempat bahwa "rekaman itu, memang menunjukkan bahwa pihak Iran sejak awal mengetahui bahwa pesawat kami ditembak jatuh oleh rudal, mereka mengetahui hal ini pada saat penembakan." Dia bersikeras meminta Iran membawa kotak hitam pesawat ke Kiev.

Penulis :
Kontributor NPW