
Pantau.com - Kementerian Luar Negeri China pada Senin (3/2/2020) mengatakan, Amerika Serikat telah bertindak untuk menciptakan dan menyebarkan ketakutan virus korona alih-alih menawarkan bantuan yang signifikan.
Juru bicara kementerian Hua Chunying mengatakan, Amerika Serikat merupakan negara pertama yang menyarankan penarikan sebagian staf kedutaannya, dan yang pertama memberlakukan larangan perjalanan bagi para pelancong Tiongkok.
"Semua yang telah dilakukan hanya dapat menciptakan dan menyebarkan ketakutan, yang merupakan contoh buruk," kata Hua, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Ini Daftar 25 Negara di Seluruh Dunia yang Terjangkit Wabah Korona
China berharap negara-negara lainnya akan membuat penilaian dan tanggapan yang masuk akal, tenang, dan berdasarkan pada ilmu pengetahuan terkait dengan penyebaran virus korona tersebut.
Seperti diketahui, menurut data pemerintah yang dirilis pada hari ini, 361 orang dilaporkan telah meninggal dunia akibat virus korona. Sementara itu, data nasional China menunjukkan 17.205 orang di seluruh dataran China dilaporkan terinfeksi wabah korona.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, terdapat 57 kematian baru pada hari Minggu kemarin, semuanya kecuali satu di Hubei, yang telah secara efektif ditutup aksesnya selama lebih dari seminggu. Angka ini diumumkan bersamaan dengan Filipina yang mengkonfirmasi kematian akibat virus 2019-nCoV. Ini membuatnya menjadi negara pertama di luar China.
Baca juga: Korban Jiwa Virus Korona Tembus 361, Filipina Konfirmasi Korban Pertamanya
Negara-negara di seluruh dunia mulai melakukan evakuasi warganya dari Wuhan dan Hubei, sementara itu banyak juga negara yang memberlakukan pembatasan bagi para pelancong ke dan dari China.
Banyak warga asing dievakuasi keluar dari Wuhan dan segera dikarantina selama 14 hari. Selama dikarantina, mereka semua terus dipantau kondisi kesehatannya untuk melihat apakah ada tanda-tanda infeksi. Sekitar 150 kasus telah dilaporkan di puluhan negara.
- Penulis :
- Kontributor NPW