billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Thailand Berduka Atas Penembakan Massal yang Menewaskan 29 Orang

Oleh Kontributor NPW
SHARE   :

Thailand Berduka Atas Penembakan Massal yang Menewaskan 29 Orang

Pantau.com - Ratusan orang berkumpul di kota timur laut Thailand untuk memberikan penghormatan terakhir bagi para korban penembakan massal terburuk dalam sejarah modern di negara itu.

Orang-orang di kota Nakhon Ratchasima pada Minggu (9/2) waktu setempat beramai-ramai menyalakan lilin, meletakkan bunga, bernyanyi di dekat patung pahlawan lokal, Thao Suranari, ketika bisku Budha memimpin doa untuk 29 orang yang tewas dan 27 orang terluka dalam insiden tersebut.

Pria bersenjata yang diidentifikasi sebagai prajurit berusia 32 tahun bernama Jakrapanth Thomma, melakukan serangan penembakan pada Sabtu malam ke berbagai lokasi di sekitar kota sebelum bersembunyi di pusat perbelanjaan Terminal 21, demikian dilansir dari Al Jazeera, Senin (10/2/2020).

Baca juga: Polisi Tembak Mati Tentara Pelaku Penembakan Massal di Thailand

Insiden menegangkan ini berlangsung selama 17 jam, di mana baku tembak terjadi, pengunjung mall yang dievakuasi, berakhir pada Minggu pagi ketika tim keamanan menembak mati prajurit tersebut.

Otoritas setempat mengatakan, pria bersenjata itu marah atas perselisihan keuangan dengan komandannya, yang ia jadikan korban pertamanya sebelum mencuri senjata dari kamp militer.

Usai membunuh atasannya, ia menuju pusat perbelanjaan, di mana ia secara membabi-buta menembaki pengunjung di dalam dan luar kompleks tanpa pandang bulu.

Di antara para korban, salah satu bocah lelaki berusia 13 tahun tewas akibat tembakan tersebut. "Saya tidak ingin kehilangan dia seperti itu," kata ayah bocah itu, Nuttawut Kanchanamethi, kepada kantor berita The Associated Press.

"Ini terlalu mendadak. Kami punya rencana untuknya, tumbuh dewasa. Itu saja. Kami tidak memaksakan harapan padanya. Aku ingin terus merawatnya, tetapi aku tidak lagi memiliki kesempatan itu," katanya, menangis tersedu-sedu. Tak hanya di kota itu, pengguna di media sosial juga mengungkapkan kesedihan mereka.

Baca juga: WHO Kirim Tim Misi Internasional Hadapi Wabah Korona di China

Mereka yang menghadiri upacara suram menunjuk jari-jari mereka ke langit sebagai simbol bahwa doa-doa mereka akan menuntun jiwa-jiwa orang mati ke surga. Yang lain menuliskan pesan belasungkawa di atas kertas putih yang diletakkan di tanah, termasuk "Remember Forever" dan "Semoga Anda mendapatkan kehidupan setelah kematian".

Sebelumnya pada hari itu, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengunjungi sebuah rumah sakit di mana korban luka sedang dirawat.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand, dan saya ingin ini menjadi kali terakhir krisis ini terjadi," katanya di luar rumah sakit.

"Kuharap ini satu-satunya dan insiden terakhir dan itu tidak pernah terjadi lagi. Tidak ada yang mau ini terjadi. Bisa jadi karena kesehatan mental orang ini pada saat tertentu."

Penulis :
Kontributor NPW