
Pantau.com - Pemimpin Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sepakat untuk gencatan senjata dan menukar semua tahanan yang tersisa dari konflik di Ukraina Timur pada akhir tahun.
Putin dan Zelensky menghabiskan sembilan jam dalam pertemuan puncak yang ditengahi oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angle Merkel di Paris, kemarin.
Baca juga: Rusia Tolak Mediasi AS dalam Konflik Ukraina dengan Separatis Soviet
Lebih dari 13 ribu orang telah terbunuh dan ratusan ribu lainnya dipaksa keluar dari rumah mereka sejak konflik di Ukraina bagian timur pecah pada 2014. Konflik ini memperburuk keretakan paling dalam antara Rusia dan Barat sejak Perang Dingin.
Pertemuan pertama kali antara Putin dan Zelensky ini terasa sangat dingin. Tak ada jabatan tangan di depan umum dan kedunya menghindari kontak mata. Dalam pernyataan tertulisnya, Rusia dan Ukraina sepakat untuk melepaskan setiap tahanan konflik paling lambat pada akhir tahun.
Dalam konferensi pers di Champs Elysee, Putin memuji kesepakatan ini sebagai batu pijakan penting guna menurunkan konflik.
Baca juga: Pertama Kalinya, Zelensky Hubungi Putin Bahas Konflik Ukraina Timur
Dikutip BBC, Rusia maupun Ukraina juga sepakat untuk menarik semua pasukan mundur dari tiga kawasan di Ukraina pada Maret 2020. Agenda tingkat tinggi akan belanjut dan digelar empat bulan mendatang untuk memperkuat kesepakatan gencatan senjata. "Kami telah membuat kemajuan dalam pelepasan, pertukaran tahanan, gencatan senjata, dan evolusi politik," kata Macron pada konferensi pers di mana Zelenskyy dan Putin duduk terpisah oleh Merkel dan Macron.
Kendati demikian, Kiev dan Moskwa masih belum sepakat soal penarikan tentara uang disokong Rusia, maupun wilayah yang dikuasai oleh separitis. Macron mengakui belum ada solusi konkret yang tercipta, namun ia mengatakan "kami bergerak maju dan ini perubahannya."
- Penulis :
- Kontributor NPW