Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Firli Bahuri Teringat Nilai-nilai dari Guru Syurfa agar Bersabar ketika Diserang Fitnah Sana-Sini

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

Firli Bahuri Teringat Nilai-nilai dari Guru Syurfa agar Bersabar ketika Diserang Fitnah Sana-Sini
Pantau - Kehadiran guru di tengah masyarakat tidak hanya menjadi jalan keluar generasi penerus bangsa dari jurang kebodohan. Tapi juga dari jurang amoral.

Hal itu dirasakan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri selama mengenyam bangku sekolah puluhan tahun lalu. Ia teringat salah satu guru yang memberikan keteladanan, yang menjadi pegangan hidupnya selama ini.

"Dari Ibu Guru Syurfa, saya meneladani nilai-nilai kesabaran dan kerelaan luar biasa dalam menghadapi segala halangan dan rintangan dalam menjalani kehidupan. Nilai-nilai inilah yang membentuk kepribadian saya menjadi pribadi sabar dan tidak pendendam, meski tudingan menjurus ke arah fitnah, sering kali ditujukan kepada saya," kata Firli dalam keterangannya terkait Hari Guru Nasional ke-76, Jumat (25/11/2022).

Pula dari Guru Basri. Ia meneladani Guru Basri tentang bagaimana menjaga sikap disiplin agar bisa meraih cita-cita, impian dan tujuan hidup serta masa depan lebih baik dalam kehidupan yang cenderung keras dan berlumur ragam persoalan.

"Saya merasakan sendiri bahwasanya nilai-nilai dan teladan yang diberikan guru kepada tidak pernah lekang oleh waktu apalagi tergerus perkembangan zaman, di mana nilai-nilai serta teladan yang diajarkan guru kepada anak bangsa di republik ini, selalu berguna bagi kehidupan kita dan kemajuan bangsa sejak dulu hingga saat ini," tegas Firli.

Dalam kaitannya dengan semangat antikorupsi, kata Firli, peran guru sangat besar dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia mengingat di tangan pahlawan tanpa tanda jasa inilah bibit nilai-nilai antikorupsi dapat disemaikan ke hati sanubari, jiwa dan alam pikiran generasi penerus bangsa agar tercipta peradaban baru, yakni peradaban antikorupsi.

"Jika dicermati secara utuh dalam kontek pembangunan pendidikan antikorupsi, ‘jiwanya’ adalah pendidikan karakter dan integtitas. Sebagaimana kita ketahui bahwa muara dari persoalan korupsi adalah hilangnya nilai-nilai antikorupsi dari dalam individu yang memiliki karakter lemah atau minim integritas," ujar Firli.

"Guru adalah harapan untuk membangun masa depan peradaban sebuah bangsan dan saya yakin, guru-guru di republik ini akan terus mencetak generasi muda yang bukan hanya pintar atau berilmu, namun juga berakhlak mulia, jujur, dan berintegritas," imbuh Firli.
Penulis :
Muhammad Rodhi