Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Muhammadiyah Minta Polisi Terbuka Soal Kematian 6 Pendukung HRS

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Muhammadiyah Minta Polisi Terbuka Soal Kematian 6 Pendukung HRS

Pantau.com - Petugas Polda Metro Jaya menembak enam orang enam pengikut Habib Rizieq Shihab, lantaran melakukan penyerangan terhadap aparat yang sedang bertugas melakukan penyelidikan.

Berdasarkan keterangan Polda Metro Jaya, kejadian itu terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM50 pada Senin sekitar pukul 00.30 WIB dini hari.

Berbeda dengan keterangan polisi, Front Pembela Islam (FPI) juga memberikan kesaksian. Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga Habib Rizieq tersebut, rombongan dihadang oleh preman OTK (yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB).

Baca juga: Kasus Penembakan FPI-Polisi, IPW Desak Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta

Menanggapi hal itu, PP Muhammadiyah ikut bersuara. Melalui Sekjen Abdul Mu'ti, masyarakat diminta menahan diri agar tidak terprovokasi dengan kesimpangsiuran berita hingga saat ini.

"Masyarakat sebaiknya menahan diri dengan tidak melakukan aksi-aksi yang berpotensi menimbulkan terjadinya kekerasan dan hal-hal yang tidak diinginkan," tulis akun Twitter resmi muhammdiyah, yang dikutip Pantau.com, Selasa (8/12/2020).

Mu'ti juga menyarankan agar pihak kepolisian bersikap terbuka untuk mengawal kasus penembakan terhadap 6 pendukung Habib Rizieq. Dengan begitu, sambungnya, hal-hal yang tidak diinginkan dapat diatasi.

"Harapannya pihak kepolisian bersikap terbuka dan merespon permintaan investigasi secara positif untuk menjawab berbagai spekulasi di masyarakat yang menengarai polisi telah melakukan kekerasan," tutup Muhammadiyah.

Baca juga: BIN Menyusup ke Dalam Pesantren di Megamendung Intai Habib Rizieq?

Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengagendakan pertemuan setiap pekan untuk membahas tiga agenda penting keamanan wilayah.

"Ini akan rutin kita lakukan sebagai bahan evaluasi. Setiap pekan kita kumpul evaluasi dan rencana sepekan ke depan dengan membahas kegiatan strategis agar setiap pekan ada peningkatan signifikan," kata Dudung di Jakarta.

Tiga agenda penting yang dimaksud terkait dengan ancaman COVID-19, pelaksanaan Pilkada serentak dan ancaman banjir di Jakarta. Pada pertemuan yang berlangsung di Aula Sudirman Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Kapolda Metro Jaya beserta jajaran membahas situasi COVID-19 yang kian meningkat signifikan di Jakarta.

Penulis :
Widji Ananta