
Pantau.com - Hari ini setahun yang lalu, 2 Maret 2020, Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 terdeteksi di Indonesia. Sejak kasus pertama, total pasien yang telah terjangkit virus tersebut per 1 Maret telah mencapai 1.341.314 kasus.
Sejak kasus pertama COVID-19 ditemukan di Kota Wuhan, China dan belum terdeteksi di Tanah Air. Sejumlah pejabat tinggi negara acap kali menganggap virus tersebut enteng bahkan menjadi bahan becandaan. Hal ini tentunya membuat masyarakat geram, karena pemerintah dinilai tidak serius mencegah COVID-19 masuk ke Indonesia.
Berikut sejumlah pernyataan 'nyeleneh' para pejabat yang telah dirangkum dari berbagai sumber:
Baca juga : Satu Tahun Covid-19 di Indonesia, Ini 5 Fakta Menarik di Awal Kemunculannya
1. Covid Tidak Masuk Indonesia karena Doa
Pada awal kepemimpinannya sebagai Menteri Kesehatan, Terawan pernah melontarkan pernyataan yang sangat kontroversial terkait virus COVID-19. Menkes Terawan saat itu memberikan pernyataan kepada awak media bagaimana virus Covid-19 belum ditemukan di Indonesia. Pada saat itu Menkes Terawan menjawab santai karena doa Indonesia belum terpapar kasus Covid dari Wuhan.
“Kita negara yang berketuhanan Yang Maha Esa, apa pun agamanya selama kita berpegang teguh pada Pancasila, doa itu menjadi hal yang harus utama. Maka namanya ora et labora (berdoa dan berusaha),” ujar Terawan di Gedung Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (17/2/2020).
Tak berhenti di situ, Menkes Terawan juga mengatakan bahwa COVID-19 adalah penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya. Pernyataan Menkes tersebut dilandasi oleh tiga kasus positif korona yang sembuh.
“Dan saya merasa sangat berbahagia. Bahwa teorinya benar bahwa memang ini adalah self limiting disease yang akan sembuh sendiri. Penyakit yang akan sembuh sendiri,” ungkap Terawan dalam jumpa pers di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Kamis (12/3).
2. Berdamai Dengan Covid
Selain Menteri Kesehatan Terawan, Presiden Joko Widodo ternyata juga pernah memberikan pernyataan yang mengejutkan masyarakat. Saat itu Presiden meminta masyarakat untuk berdamai dengan COVID-19.
Padahal, ketika itu pemerintah sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan pencegahan virus korona. “Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan COVID-19 untuk beberapa waktu ke depan,” ungkap Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers di Istana Negara, Kamis (7/5).
Pernyataan Presiden Jokowi tersebut dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai bentuk keputus asaan pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
3. Covid Tidak Kuat Cuaca Indonesia
Menko Luhut Binsar Panjaitan juga ikut memantik kontroversi akibat pernyataannya yang membandingkan jumlah korban di Indonesia dengan negara lain. Seperti yang dikatakan dalam Channel YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut mengatakan bahwa jumlah korban jiwa di Indonesia tidak seberapa dengan jumlah korban jiwa negara lain.
“Kenapa jumlah kita yang meninggal, maaf sekali lagi, itu angkanya tidak mencapai 500. padahal jumalah penduduk 270 juta,” ujar Luhut dalam konferensi persnya, Jakarta (14/4).
Selain itu, Luhut juga pernah bilang COVID-19 diperkirakan tidak kuat dengan kondisi cuaca Indonesia. "Dari hasil modelling, cuaca Indonesia di ekuator yang panas dan humidity tinggi maka untuk COVID-19 itu enggak kuat," ujar dia dalam konferensi video, Kamis (2/7).
Baca juga : Genap Satu Tahun Pandemi, 2 Kasus Mutasi COVID-19 Inggris Ditemukan di Indonesia
4. Orang Indonesia Kebal Covid
Selain Menkes Terawan dan Menko Luhut, Menhub Budi Karya Sumadi juga ikut memberikan pernyataan yang kontroversial bagi masyarakat. Menurut Menhub Budi Karya memberikan pernyataan korona tidak bisa masuk ke Indonesia karena orang-orang Indonesia kebal. Meskipun dianggap sebagai candaan, sebagian masyarakat menganggap pernyataan Budi Karya Sumadi sebagai sebuah kesombongan.
“Tapi (ini) guyonan sama Pak Presiden ya, Insya Allah ya, (virus) COVID-19 tidak masuk ke Indonesia karena setiap hari kita makan nasi kucing, jadi kebal,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi saat menyampaikan pidato ilmiah dala acara peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke 74 di Graha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Senin (17/2).
5. Susu Kuda Liar Bisa Tangkal Virus Corona
Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyebut susu kuda liar dipercaya masyarakat NTB sebagai penangkal virus korona. Ia menceritakan, ketika mengunjungi desa di NTB, penduduk setempat nampak santai menyikapi virus korona.
"Saya kadang penasaran, kenapa mereka tidak begitu panik bahkan senyum-senyum saja. Ternyata kata mereka, 'kami daya tahan tubuhnya kuat, staminanya bertambah tiap hari karena minum susu kuda liar'," ujar Zulkieflimansyah, pada (11/3).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga ikut menanggapi pernyataan Zulkieflimansyah. "Ternyata di sini ada yang bisa menangkal korona yang ditawarkan Pak Gubernur, yaitu susu kuda liar," kata Ma'ruf.
- Penulis :
- Syahrul