Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Tersingkir di Fase Grup, Ini Catatan Buruk Qatar di Piala Dunia 2022

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Tersingkir di Fase Grup, Ini Catatan Buruk Qatar di Piala Dunia 2022
Pantau - Menjadi tuan rumah pada pagelaran Piala Dunia biasanya mempunyai keuntungan lebih karena mendapat dukungan penuh dari suporter. Namun, nyatanya hal ini tidak mampu dimanfaatkan Qatar.

Negara jazirah arab ini justru menjadi negara pertama yang mengepak koper paling awal, meski berstatus sebagai tuan rumah. Hal ini lebih buruk ketimbang negara Asia lainnya yang menjadi tuan rumah, yakni Korea Selatan dan Jepang pada 2002 lalu yang berhasil lolos dari fase grup.

Apa saja catatan buruk Qatar pada pagelaran Piala Duni 2022 ini? Berikut ulasannya.

Kalah di laga pembuka


Tuan rumah Qatar memulai langkah mereka di Piala Dunia 2022 dengan hasil negatif, mereka takluk dengan skor 0-2 dari Ekuador lewat brace Enner Valencia. Hal ini merupakan catatan buruk sebagai tuan rumah. Dari 22 laga yang melibatkan tuan rumah, 16 di antaranya mampu dimenangkan tuan rumah, sisanya berakhir imbang.

Catatan buruk di laga awal ini semakin bertambah jika melihat statistik tidak ada satu pun upaya mengarah ke gawang Ekuador yang dikawal Hernan Galindez.

0 poin dan 1 gol


Qatar menjadi satu-satunya tuan rumah yang tidak mampu mengoleksi poin sama sekali dan hanya mencetak sebiji gol saat kalah 1-3 dari Senegal. Gol yang dicetak Mohammed Muntari itu menjadi satu-satunya gol yang berhasil dicetak tuan rumah.

Anak asuh Feliz Sanchez Bas ini juga menderita kebobolan 7 gol, hasil dari tiga kali kekalahan, yakni 0-2 lawan Ekuador, 1-3 dari Senegal, dan 0-2 melawan Belanda.

Angkat koper lebih awal


Qatar memang bukan tuan rumah pertama yang tumbang di fase grup. Pada Piala Dunia 2010 lalu, Afrika Selatan juga mengalami hal serupa. Namun, catatan dari Afsel jauh lebih baik.

Kala itu, mereka berhasil menahan imbang Meksiko 1-1, kalah melawan Uruguay 0-3, dan bahkan mampu mengalahkan Perancis 2-1 yang masih dibela Thierry Henry dan Franck Ribery.
Penulis :
Aditya Andreas