Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Eksklusivitas DPR, Bukti Cengkeraman Oligarki di Legislatif

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Eksklusivitas DPR, Bukti Cengkeraman Oligarki di Legislatif
Pantau Sepanjang kepemimpinan Puan Maharani, DPR RI semakin tertutup dan terkesan eksklusif. Hal ini tercermin dari minimnya keterlibatan publik dalam membahas sejumlah isu bersama anggota dewan.

Hal ini turut diamini oleh peneliti Formappi, Lucius Karus. Ia menduga, adanya cengkeraman oligarki yang begitu kuat terhadap lembaga legislatif ini.

"Sehingga mereka tidak mau ada pernyataan yang berbeda dari pimpinan partainya, semua itu berada di bawah kendali fraksi di DPR," ungkap Lucius kepada wartawan, Jumat (10/3/2023).

Baca Juga: Formappi Nilai Parpol dan DPR Enggan Berbenah Meski Kepercayaan Publik Selalu Rendah

Menurutnya, dengan situasi ini, anggota DPR menjadi tidak berani untuk bersuara lantang karena tunduk pada keputusan dari partai yang menaunginya.

"Ini membuat anggota DPR se-idealis apapun, dia merasa tidak bebas lagi untuk berbicara. Coba lihat yang mantan aktivis saja, siapa yang sering muncul?" lanjutnya.

Terkait situasi seperti ini, Lucius mengaku heran. Menurutnya, menjelang tahun politik ini semestinya para anggota DPR harus cari perhatian di publik agar mendapatkan efek elektoral di daerah pemilihannya.

Baca Juga: Setahun Jelang Pemilu, DPR Berlagak Pahlawan Kesiangan

"Daripada dia pasang spanduk ke seluruh Indonesia dengan berbagai jargonnya, padahal ada panggung DPR yang diliput berbagai media," tutupnya.

Formappi juga telah merilis hasil kinerja DPR RI sepanjang masa sidang III periode 2022-2023. Menurut mereka, DPR hanya berlagak seperti pahlawan kesiangan menjelang tahun politik.

Hal ini terbukti dari minimnya produk legislasi, tertutupnya sejumlah rapat, dan pengawasan yang cenderung reaktif karena tidak muncul dari inisiatif sendiri.
Penulis :
Aditya Andreas