billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Jika Kembali ke Sistem Pemilu Tertutup, Cak Imin: Tidak Logis!

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Jika Kembali ke Sistem Pemilu Tertutup, Cak Imin: Tidak Logis!
Pantau - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menilai, pengembalian sistem Pemilu menjadi proporsional tertutup tidak logis.

Hal ini menanggapi proses uji materi yang tentang sistem Pemilu yang sedang berproses di Mahkamah Konstitusi (MK) yang sudah berada dalam tahap putusan akhir.

"Bayangkan kalau besok keputusan MK pemilihan umum bersifat tertutup, tidak logis, tidak logis,” kata Cak Imin pada acara uji kelayakan Bacaleg PKB, di Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Baca Juga: Hasto Sebut SBY Tak Paham Sejarah soal Pemilu Tertutup, Demokrat: Halusinasi!

Ia mengaku tidak mau mendahului keoutusan MK. Namun, menurutnya, apabila keputusannya menjadi proporsional tertutup, maka hal itu adalah tanda bahaya.

"Sampai detik ini kita tidak tahu 3 hari lagi akan ada keputusan MK dan kalau itu keputusan MK itu bersifat tertutup, tidak tahu kita. Artinya negeri ini sedang dangerous," tegasnya.

Cak Imin berpendapat, sistem pemilu proporsional tertutup sangat berbahaya bagi demokrasi dan ranah politik sehingga menjadi tantangan yang sangat berat bagi para partai politik (parpol).

Baca Juga: Bamsoet Harapkan Tak Ada Politik Identitas pada Pemilu 2024

"Nah, ini tantangan berat. Konstalasi politik nasional kita berubah tanpa kita tidak tahu yang bakal terjadi," tandasnya.

Sebagai informasi, sistem Pemilu secara proporsional tertutup merupakan pemilihan dengan cara mencoblos logo dan nama parpol. Dalam sistem ini, pemilih tidak mengetahui nama-nama caleg yang akan mereka pilih.

Sistem ini sudah pernah berjalan di masa lalu hingga Pemilu 1999. Pada Pemilu 2004, pemilu dilakukan dengan sistem proporsional terbuka yang menunjukkan nama-nama caleg yang akan dipilih.
Penulis :
Aditya Andreas