
Pantau.com - Hasil studi di China mengindikasikan bahwa golongan darah A lebih rentan terinfeksi virus korona, dan golongan darah O dinilai lebih memiliki daya tahan dari serangan virus korona.
Baca juga: Sering Dianggap 'Menakutkan,' Seperti Apa Sih Kondisi Ruang Isolasi?
Studi dilakukan di China dengan mengambil sampel dari 2.000 pasien yang terinfeksi virus korona. Hasil studi kemudian menunjukkan bahwa orang-orang dengan golongan darah A mengalami tingkat infeksi paling tinggi.
Dari 206 pasien yang meninggal karena penyakit COVID-19 di Wuhan, 85 merupakan pemilik golongan darah A, dan 52 merupakan golongan darah O.
“Orang dengan golongan darah A perlu mendapatkan perlindungan yang lebih kuat untuk melindungi diri dari infeksi virus korona,” Jelas kepala peneliti Pusat Pengobatan di Rumah Sakit Zhongnan Wang Xihuan, dalam laporan yang ia tulis pada 11 Maret lalu, seperti dilansir SCMP pada Rabu (18/3/2020).
Kebalikannya, orang dengan golongan darah O dilaporkan lebih tahan pada paparan virus korona.
“Golongan darah O memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap paparan virus korona dibandingkan golongan darah lainnya” jelas Xihuan.
Baca juga: Mungkinkah Orang yang Pernah Terinfeksi Korona Akan Terinfeksi Ulang?
Gao Yingdai, seorang peneliti dari Laboratorium Hematologi di Tianjin yang tidak terlibat dalam proses penelitian ini kemudian menjelaskan bahwa akurasi studi ini bisa ditingkatkan dengan mengambil sampel yang lebih banyak.
Sampel yang diambil dari 2.000 orang memang sudah cukup banyak, namun dirasa masih kurang untuk mewakilkan 180.000 orang yang telah terinfeksi virus korona secara global.
Ia juga menjelaskan bahwa hasil studi tersebut belum menjelaskan mengenai perbedaan hasil interaksi virus dengan berbagai jenis golongan darah, dan apa yang menyebabkan satu golongan darah lebih rentan terhadap virus daripada golongan darah lainnya.
rn- Penulis :
- Gilang