HOME  ⁄  Nasional

Ada Lima Sesar Mengintai, BMKG Ingatkan Jakarta Rawan Gempa

Oleh Adryan N
SHARE   :

Ada Lima Sesar Mengintai, BMKG Ingatkan Jakarta Rawan Gempa

Pantau.com - Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebutkan bahwa wilayah DKI Jakarta bukan lah wilayah yang aman dari gempa. Menurutnya, gempa di Jakarta dapat muncul melalui Sesar Lembang, Sesar Baribis, Sesar Simandiri, Sesar Megathrust Barat, hingga Sesar Selat Sunda.

Berdasarkan sejarah, menurut Daryono, Jakarta kerap kali dilanda gempa bumi. Seperti terjadi pada tahun 1699 hingga sekitar tahun 1700an ada 3 gempa yang telah merusak ibu kota. Hal itu, yang dinilainya Jakarta tidak aman dari bencana gempa bumi.

Baca juga: Hingga Kamis Siang, Korban Tewas Gempa Sulteng Mencapai 1.424 Orang

"Tapi pada 1699-1700 sekian ada 3 gempa yang merusak Jakarta, artinya Jakarta pernah rusak karena gempa, siap yang bilang Jakarta aman itu tidak tepat karena historinya ada, pembangkit gempa Jakarta itu bisa Sesar Lembang, Sesar Baribis, bisa Simandiri, atau Megathrust barat, atau Selat Sunda, jadi ada banyak, ada lima," kata Daryono di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (4/10/2018).

Untuk itu, dirinya menyarankan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah Jakarta mulai diberikan edukasi tentang gempa. 

Daryono mengatakan, seperti gempa yang mengguncang Jakarta pada awal tahun kemarin, hal itu bisa jadi satu peringatan agar masyarakat di DKI dan sekitarnya harus meningkatkan tingkat kewaspadaannya.

Baca juga: BNPB Beberkan Pentingnya Mitigasi Bencana di Indonesia

"Kalian merasakan awal Januari gempa yang gede, itu sebenarnya ya peringatan, supaya kita sadar, 'Wei, kamu harus ngerti cara mengamankan gempa dan cara bangun rumah yang tahan gempa, jangan sampai kita menjadi korban'," ungkapnya.

Lebih lanjut, dengan adanya rentetan sejarah gempa yang dimiliki Jakarta, Daryono menyarankan mulai saat ini diperlukan audit atau peninjauan kembali soal bangunan yang ada. Menurutnya, ibukota harus siap menghadapi gempa.

"Kalau lihat sejarahnya sudah 3 kali, itu perlu adanya audit bangunan, apakah rumah bertingkat ini ada jalur evakuasi, apakah strukturnya memenuhi standar gempa, apakah ada perangkat dalam penyelamatan gempa," pungkasnya.


Penulis :
Adryan N