Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Apakah Telur Bisa Menjadi Penyebab Terjadinya Kolesterol?

Oleh Gilang
SHARE   :

Apakah Telur Bisa Menjadi Penyebab Terjadinya Kolesterol?

Pantau.com - Telur bisa jadi bagi sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Telur mudah didapat dan bisa di buat dengan bervariasi cara memasaknya. Tak heran jika telur kerap menjadi makanan favorit.

Baca juga: Berapa Banyak Protein di dalam Setiap Telur?

Pakar nutrisi setuju jika protein dan vitamin dalam telur sebagai pilihan makanan sehat. Ahli diet Brigitte Zeitlin dan Ryan Maciel menyatakan telur juga kaya nutrisi termasuk biotin (yang membantu mengubah makanan menjadi energi).

Selain itu telur juga mengandung kolin (mikrounitrein penting yang terlibat dalam metabolisme, di antara fungsi lainnya), vitamin A (penting untuk sistem kekebalan tubuh), lutein dan zaexanthin (antioksidan yang membantu lindungi tubuh dari radikal bebas).

Namun apakah telur bisa meningkatkan kolesterol?

Penelitian terbaru menemukan bahwa orang yang makan sekitar satu butir telur per hari memiliki tingkat risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih rendah, karena telur meningkatkan kadar kolesterol HDL 'baik', yang dapat membantu melawan penumpukan lemak di pembuluh darah.

Penelitian lain, yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, juga menemukan bahwa makan satu butir telur sehari bukanlah masalah bagi orang yang berisiko lebih besar mengalami masalah jantung dan kolesterol.

Apa cara tersehat menyantap telur?

Memasak telur menjadi saran yang baik, karena bukan hanya mengurangi risiko keracunan makanan, tetapi juga membuat protein dalam telur lebih mudah dicerna dan meningkatkan bioavailabilitas biotin.

"Selama anda makan seluruh telur, anda akan mendapatkan semua nutrisi yang ditawarkan telur," kata Zeitlin.

Baca juga: Amankah Turunkan Berat Badan dengan Diet Telur?

Tentu saja ada cara untuk membuat telur lebih bergizi, seperti mengkombinasikannya dengan sayuran. Omelet adalah cara yang bagus untuk memasukkan lebih banyak sayuran dalam makanan anda sambil mendapatkan sumber protein yang kaya.

"Kombinasi protein dan serat akan menjaga rasa lapar untuk jangka waktu yang lebih lama," tutur Zeitlin.

Penulis :
Gilang