
Pantau.com - Selama ini, kita kerap bingung soal pengelolaan sektor minyak dan gas di Indonesia? perlu kalian tahu bahwa pengelolaan sumber daya alam di Indonesia juga mulai meninggalkan cara-cara konvensional lho.
Beberapa kegiatan eksplorasi atau pencarian sumber minyak baru, banyak dilakukan di wilayah lepas pantai. Namun, rupanya hal ini tak lain juga menimbulkan risikonya pun semakin meningkat. Selain dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, dibutuhkan pula teknologi dan pendanaan yang besar untuk dapat mengelolanya.
Kata Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar untuk pengelolaan migas lepas pantai dibutuhkan sekitar USD15- 20 juta untuk eksplorasi di shallow water.
"Sedangkan untuk deep water, satu sumurnya bisa mencapai USD 100 juta atau sekitar Rp1,5 triliun," ungkap Arcandra seperti dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM.
Baca juga: Pertamina Klaim Pembangunan Lembaga Penyalur BBM 3T Selesai 2018
"Satu sumur (deep water) bisa Rp1,5 triliun, untuk dapat minyaknya belum tentu. Misalnya kita sudah berinvestasi untuk 4 sumur, berarti Rp6 triliun, kalau tidak ketemu minyaknya, tidak akan kembali Rp6 triliun itu," jelas Arcandra.
Arcandra mengungkapkan, hal seperti inilah yang harus dapat dipahami oleh setiap mahasiswa. Bahwa ini bukan permasalahan bangsa kita tidak mampu mengelolanya, melainkan karena dalam pengelolaan sumber daya alam tidak semua berujung pada kesuksesan, ada risiko disitu.
"Dan kita juga harus mengakui adanya gap yang cukup besar baik dari sisi human resources, teknologi dan juga pendanaan yang dimiliki," lanjutnya.
Terkait human resources, Arcandra mengatakan bahwa sebenarnya kita mampu mempersempit gap tersebut. Salah satu caranya adalah dengan belajar dari orang yang memang mampu dan terbukti keahliannya dalam mengelola sumber daya alam.
"Kalau mau menutup gap dari human resources, bukan mengatakan kalau asing tidak boleh masuk. Kita harus terbuka kepada investasi yang masuk sehingga kita bisa belajar untuk mengelola pengelolaan sumber daya alam", ungkapnya.
Baca juga: Psstt... Telkom Lagi Genjot Karyawan Millennials Nih, Mungkin Kamu yang Dicari
Lebih lanjut Arcandra mengibaratkan human capital yang kita butuhkan saat ini adalah human capital dengan kualitas sekelas pembalap formula one dalam kejuaraan internasional.
"Artinya, dalam pengelolaan sumber daya alam, kita harus dapat bersaing dengan investor-investor asing," tegasnya.
Arcandra berharap, di masa depan, sumber daya alam yang ada di bumi Indonesia dapat dikelola oleh bangsa sendiri dan juga dengan teknologi yang diciptakan oleh bangsa sendiri, dimana hal ini sesuai dengan cita-cita dan semangat pengelolaan sumber daya alam sebagaimana tertuang dalam Pasal 33 Ayat 2 UUD 1945.
- Penulis :
- Nani Suherni