Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

AS dan Uni Eropa Usir Seluruh Diplomat Rusia

Oleh Dera Endah Nirani
SHARE   :

AS dan Uni Eropa Usir Seluruh Diplomat Rusia

Pantau.com - Dugaan adanya serangan racun terhadap bekas mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Inggris membuat Amerika Serikat dan 14 Negara Uni Eropa mengambil keputusan tegas dengan mengusir seluruh diplomat Rusia.

Pekan lalu, pemimpin Uni Eropa mengatakan besar kemungkinan Rusia berada di balik serangan ini. Presiden Donald Trump sendiri sudah mengusir 60 diplomat Rusia di AS.

"Kepada pemerintah Rusia, ketika Anda menyerang rekan-rekan kami, Anda akan menghadapi konsekuensi serius," kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan seperti dilansir Reuters

Namun, Moskow sendiri membantah tuduhan itu dan menolak bertanggung jawab atas serangan tersebut. Bahkan, Rusia melakukan balas dendam dengan mengusir 23 diplomat Inggris.

Kremlin mengatakan jelang pengumuman AS pihaknya akan menanggapi hal tersebut dengan cara yang sama

Baca juga: Inggris Klaim dapat Dukungan Uni-Eropa Terkait Perang Dingin dengan Rusia

Serangan tersebut merupakan penggunaan racun saraf yang pertama kali di Eropa sejak Perang Dunia II, dan negara-negara anggota Uni Eropa sepakat pada Jumat untuk mengambil langkah-langkah tambahan terhadap Rusia. Jerman, Prancis, Belanda, Denmark, Polandia, Latvia, Lithuania dan Estonia mengumumkan pengusiran warga negara Rusia pada Senin 27 Maret 2018.

Konsulat Rusia di Seattle, AS telah diperintahkan untuk ditutup. Perintah Trump juga termasuk kepada 12 warga negara Rusia yang dijelaskan oleh pejabat AS sebagai perwira intelijen Rusia dari misi Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, membuat AS khawatir kegiatan intelijen Rusia semakin agresif.

Baca juga: Inggris Sebut Putin Seperti Hitler, Rusia: Ini Sangat Menghina

Para pejabat AS mengatakan, para diplomat Rusia menyalahgunakan hak-hak diplomatik mereka di AS dan di seluruh dunia.

"Mereka bersembunyi di balik lapisan kekebalan diplomatik, sementara secara aktif terlibat dalam operasi intelijen yang melemahkan negara yang mereka tinggali dalam demokrasi, yang mereka ingin minimalisir," kata seorang pejabat AS

"Dengan tindakan hari ini, kami mengusir sejumlah besar perwira intelijen Rusia yang tidak dapat tinggal di Amerika Serikat," tutupnya. 

Penulis :
Dera Endah Nirani