Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Buka Pidato Kebangsaan, Prabowo Bacakan Sajak Perwira TNI yang Telah Gugur

Oleh Adryan N
SHARE   :

Buka Pidato Kebangsaan, Prabowo Bacakan Sajak Perwira TNI yang Telah Gugur

Pantau.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memulai pidato kebangsaannya bertajuk 'Indonesia Menang' dengan membacakan sebuah sajak yang dikutip dari seorang perwira TNI muda yang gugur di Banten pada 1946.

Prabowo yang ditemani cawapresnya Sandiaga Uno di atas podium, awalnya mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para pimpinan partai politik koalisi pendukung, para tokoh nasional, dan juga para relawan yang meluangkan waktunya untuk datang mendengarkan dirinya memaparkan visi misinya yang terbaru.

Baca juga: SBY Hingga Zulhas Bakal Hadiri Pidato Kebangsaan 'Indonesia Menang' Prabowo Subianto

"Saya ingin membuka pidato saya malam ini dengan membacakan sajak," kata Prabowo saat ingin membuka pidato kebangsaannya bertajuk 'Indonesia Menang' di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengungkapkan, bahwa sajak yang ia bacakan dapat menggambarkan suasana malam hari ini di mana orang-orang yang ada di JCC semua ingin berjuang. Apalagi, sajak ini dikutip dari seorang perwira muda yang telah gugur di medan perang atas perjuangannya yang tak kenal menyerah.

"Saya kutip sajak ini di kantong baju seorang perwira muda yang gugur di Banten 1996," ungkapnya. 

Berikut isi sajak yang dibacakan Prabowo Subianto dalam pidato kebangsaannya: 

Kita tidak sendirian. 

Beribu-ribu orang bergantung kepada kita. 

Rakyat yang tak pernah kita kenal. 

Rakyat yang mungkin tak akan pernah kita kenal. 

Tetapi, apa yang kita lakukan sekarang akan menentukan apa yang terjadi kepada mereka

Baca juga: KPU Persilakan Prabowo-Sandi Sampaikan Visi Misi Revisi saat Debat

Lebih lanjut, Prabowo pun meminta dalam 92 hari ke depan para pendukungnya untuk tidak berhenti berjuang Indonesia akan menentukan masa depan bangsa Indonesia. Ia menegaskan, jika Pemilu 2019 ini bukan pemilunya Prabowo dan juga pasangannya Sandiaga. Akan tetapi, pemilu bagi seluruh rakyat Indonesia. 

"Karena itu kemenangan yang dapat kita rebut pada 17 April 2019. Ini bukan kemenangan Prabowo, bukan kemenangan Sandiaga. Tapi kemenangan bangsa Indonesia," pungkasnya


Penulis :
Adryan N