Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Duh, AS Bakal Berikan Sanksi Terberat Sepanjang Sejarah Terhadap Iran

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Duh, AS Bakal Berikan Sanksi Terberat Sepanjang Sejarah Terhadap Iran

Pantau.com - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa Iran akan mendapatkan sanksi paling keras dalam sejarah dari Amerika Serikat, jika negara itu tidak mengubah jalurnya saat ini.

Di dalam pidato yang mengungkapkan strategi Iran baru di Heritage Foundation, kelompok pemikir konservatif yang berpusat dfi AS, Pompeo mendesak Teheran untuk melaporkan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengatakan program nuklirnya, mengakhiri penyebaran rudalnya dan berhenti mendukung kelompok teroris di Timur Tengah.

Baca juga: Ikuti Jejak AS, Paraguay Resmikan Kedubesnya di Yerusalem

"Kami akan menjamin kebebasan pelayaran di perairan di wilayah tersebut. Kami melacak agen Iran dan anak asuhnya, Hizbullah, yang beroperasi di seluruh dunia dan menghancurkan mereka," kata diplomat senior AS tersebut.

"Iran takkan pernah lagi memiliki kekuasaan penuh untuk mendominasi Timur Tengah. Sengatan sanksi hanya akan menjadi lebih menyakitkan jika rejim (Iran) tidak mengubah jalurnya dari jalur yang tidak produktif dan tak bisa diterima yang telah dipilihnya buat dirinya dan rakyat Iran. Ini akan menjadi sanksi paling keras dalam sejarah pada saat kami selesaikan."

Saat mengumumkan keluarnya AS, Trump berikrar akan menjatuhkan sanksi ekonomi "tingkat paling tinggi" atas Teheran dan menjatuhkan hukuman seperti sanksi sekunder terhadap negara yang melakukan hubungan bisnis dengan Teheran.

Baca juga: Taliban Serang Pos Pemeriksaan Afghanistan, 17 Prajurit Tewas

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchi mengatakan di dalam satu pengumuman bahwa sanksi akan diberlakukan lagi, setelah masa 90 hari dan 180-hari.

Pada akhir masa-penurunan, sanksi yang bisa diberlakukan akan kembali diberlakukan secara penuh. Sekutu AS di Eropa, yang memiliki banyak hubungan ekonomi dengan Teheran, telah sangat kecewa.

Setelah pengumuman keluarnya Amerika oleh Trump, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan China menyesalkan keputusan AS itu.

Penulis :
Widji Ananta