HOME  ⁄  Internasional

Dukung Oposisi, Caracas Pilih Keluar dari Organisasi Amerika Serikat

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Dukung Oposisi, Caracas Pilih Keluar dari Organisasi Amerika Serikat

Pantau.com - Organisasi Amerika Serikat (OAS) megadakan pertemuan khusus di Venezuela atas permintaan dari tujuh anggota negara, Selasa, 9 April 2019.

Melansir Sputnik, Rabu (10/4/2019), pertemuan tersebut diminta oleh Kolombia, Argentina, Brasil, Kanada, Chile, Paraguay, dan Peru, yang semuanya telah mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden Venezuela.

Organisasi Dewan Tetap Amerika Serikat memilih pada Selasa, untuk mengakui Juan Guaido ke dalam organisasi itu, dengan utusan nasional Tarre Briceno.

"Dengan 18 suara yang mendukung, 9 suara menentang, 6 abstein, dan 1 absen, Dewan OAS setuju untuk menetapkan Tarre Briceno sebagai Wakil Majelis Nasional permanen," katanya dalam akun Twitter.

Baca juga: Otoritas Venezuela Luncurkan Kasus Kriminal Hadapi Oposisi Guaido

Dewan, yang bertemu di Washington untuk pertemuan khusus di Venezeula, menekankan bahwa mantan legislator Briceno akan melayani pemilu yang tertunda di negara Amerika Selatan itu.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Venezuela mengatakan Caracas telah memutuskan untuk keluar dari OAS menyusul keputusan Dewan Permanen OAS yang mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido.

"Pemerintah Republik Bolivar Venezuela menegaskan kembali keputusan yang tak dapat dibatalkan untuk meninggalkan organisasi Amerika Serikat pada 27 April 2019 sesuai dengan keluhan yang diajukan dua tahun lalu dan dalam rangka prosedur yang relevan, mengingat Venezuela tidak dapat berada dalam organisasi yang memiliki kepentingan administrasi AS," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Si Tangan Tuhan untuk Venezuela dan Nicolas Maduro

Presiden Venezuela Nicolas Maduro memulai proses keluar dari OAS sejak tahun 2017, namun presiden sementara mengatakan ia ingin menjaga Venezuela tetap berada.

Pada bulan Februari, Duta Venezuela untuk PBB Samuel Moncada selama pertemuan Dewan khusus di OAS mendorong kembali terhadap tuntutan oleh Amerika Serikat dan sekutunya untuk mengadakan pemilu dan rencana blok untuk memberikan apa yang disebut bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, pada bulan Januari, OAS memilih untuk tidak mengakui legitimasi yang dipilih secara konstitusional Nicolas Maduro. Keputusan ini didukung oleh 19 anggota organisasi, sementara enam memilih melawan dan satu tidak hadir.

Penulis :
Noor Pratiwi