
Pantau.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta kepada semua pihak untuk mewaspadai bahwa sejumlah lembaga survei yang melakukan hitung cepat atau quick count di beberapa media saat ini menurutnya sedang mem-framing hasil Pilpres 2019.
"Awas Lembaga Survei yang melakukan quick count adalah lembaga bayaran yang di undang ke Istana Negara tahun lalu jelang pencalonan Capres-Cawapres sedang mem-framing hasil Pilpres 2019," ujar Arief dalam keterangan pers yang diterima Pantau.com, Rabu (17/4/2019).
Baca juga: BPN Klaim Terima Banyak Laporan Kecurangan di Gelaran Pemilu 2019
Arief mengklaim bahwa saat ini hasil quick count yang dilakukan oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Joko Widodo-Maruf Amin hanya meraih angka 45,9 persen sementara Prabowo-Sandi 54,1 persen.
Untuk itu dirinya mengajak kepada masyarakat untuk mewaspadai hasil quick count mainstream. "Jangan sampai hasil Pilpres diperkosa oleh lembaga survei bayaran. Ini bentuk bentuk propaganda untuk membuat kecurangan secara masif," tuturnya.
Baca juga: Ada Gesekan, Prabowo Minta Pendukungnya Tidak Anarkis
Lebih lanjut, jika pihak penyelenggara pemilu KPU dan Bawaslu membantu kecurangan maka dirinya akan menggerakan people power.
"Saya akan pimpin people power jika KPU coba coba membantu kecurangan dalam Pilpres 2019," tandasnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi