
Pantau.com - Wakil Ketua MPR dari fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) menegaskan bahwa partainya tetap konsisten mengambil peran oposisi pada periode pemerintahan dalam lima tahun ke depan.
"Kami PKS sudah memutuskan berada di luar kabinet. Kami berada sebagai oposisi apa pun namanya, dan kami sampaikan bahwa berada di luar kabinet, berada menjadi oposisi tidak semaunya masuk dalam koalisi, itu juga justru menyelamatkan demokrasi," kata HNW di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Baca Juga: Puan Temui Jokowi di Istana, Ditanya Koalisi Malah Tunjuk Muhaimin
Menurutnya peran oposisi diambil PKS lantaran partainya tak mau koalisisi dalam pemerintahan menjadi gemuk dan itu tak sehat.
"Karena kalau demokrasi artinya semua orang bergabung di pemerintahan, lah terus siapa yang melakukan check and balance? Kami menyediakan diri untuk menjadi yang meningkatkan dan menyelamatkan marwah demokrasi dengan berada di oposisi itu," ungkapnya.
Hidayat mengaku bahwa PKS menghormati pihak pemenang Pemilu 2019. Pada pemilu 2019 lalu, PKS berkoalisi dengan Gerindra mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Sekali lagi, kami menghormati rasionalisasi dasar daripada pemilu, yaitu kalau yang menang silakan memimpin. Rasionalnya kan begitu. Kalau yang belum menang ya rasionalnya kami berada di luar. PKS melakukan semacam itu, karenanya jangan sampai kemudian kalau bertemu artinya PKS minta untuk koalisi, ya enggak lah, PKS minta menteri, apalagi," tuturnya.
Ia bahkan menilai bahkan kursi menteri untuk partai pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin saja masih kurang, apalagi masing-masing sudah mengajukan banyak calon.
Baca Juga: Gerindra Makin Dekat dengan Koalisi Jokowi, Luhut Beri Komentar Begini
"Silakan berikan itu kepada pendukung Pak Jokowi. Kami, saya PKS, yang kemarin bukan koalisi Pak Jokowi kami berada di luar kabinet untuk menyelamatkan dan meningkatkan kualitas berdemokrasi," tandasnya.
- Penulis :
- Bagaskara Isdiansyah