Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ini Lho Kerugian Calon Jamaah Umroh karena Kebijakan Biometrik

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Ini Lho Kerugian Calon Jamaah Umroh karena Kebijakan Biometrik

Pantau.com - Pengambilan data biometrik calon jamaah umrah Indonesia yang sebelumnya dilakukan saat berada di Saudi Arabia, kini dialihkan ke Indonesia dan ditangani oleh VFS Tasheel. Hal ini menyebabkan proses yang sebelumnya hanya berlangsung 3 jam, kini memakan hingga waktu 3 hari.

Sekretaris Jenderal Permusyawaratan Antar Syarikat Travel Umrah dan Haji Indonesia (PATUHI), Muharom Ahmad mengatakan,  hal ini merugikan bagi para calon jamaah umrah maupun penyelenggara umrah lndonesia karena pelayanan yang memakan waktu dan menyebabkan penundaan keberangkatan jamaah.

"Dengan tertundanya keberangkatan, maka tiket keberangkatan menjadi hangus dan itu tidka bisa tidak penyelenggara yang hangus menanggung karena sudah dibooking-kan, demikian juga hotel, karena tidak bisa berangkat pada waktunya maka hotel hari ke satu hingga tiga malam hangus juga," ujar Muharom saat ditemui di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2019).

Baca juga: Kabar Buruk Bagi Calon Jamaah Umroh! Njelimetnya Pengambilan Data Biometrik

Lebih lanjut kata dia, perkiraan kerugian selama diterapkannya perekaman data biometrik melalui VFS Tasheel mencapai Rp30 miliar. Jumlah tersebut berasal dari proses yang memakan waktu lama dan menyebabkan pengunduran waktu terbang hingga waktu booking hotel.  

"Keseluruhan belum ada tapi perkiraan 2 ribu jamaah tertunda keberangkatannya akibat proses yang tidak bisa dipenuhi, selama 3 minggu sejak 17 Desember," katanya. 

"Harga tiket kira-kira Rp12-13 juta, (ditambah biaya) hotel 2 malam pertama Rp2 juta rata-rata kehilangan Rp15 juta perjamaah, kalau kali 2 ribu (jamaah) sudah Rp30 miliar," ungkapnya.

Baca juga: Selain Dijuluki Bebas Typo, Sri Mulyani Sabet Gelar Menkeu Terbaik 2019

Padahal kata dia, animo masyarakat yang ingin melaksanakan umrah pada saat liburan akhir tahun cukup besar hanya terhambat proses perekaman data biometrik yang dinilai sistemnya belum optimal.

"Sebetulnya sekarang (masa) liburan, kemudian cuacanya nyaman, seharusnya ada peningkatan, animo masyarakat meningkat, (tapi) lalu ada aturan baru dan gak siap dilakukan (oleh) pelaksana (VFS Tasheel)," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Harian PATUHI, Artha Hanif mengatakan hal ini disebabkan oleh ketidaksiapan VFS Tasheel dalam memberikan pelayanannya sehingga dianggap merugikan bagi para calon jamaah umrah maupun penyelenggara umrah lndonesia.  

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Alasan Pendapatan Negara Lebihi Target

"Pertama kita melihat bahwa VFS tidak siap memberikan pelayanan memberikan fungsinya, akibat yang pasti banyak jamaah yang harus pontang-panting menuju kantor VFS dan kemudian 3 hari harus menginap menambah beban, bahkan banyak yang sakit menjelang berangkat," ujar Ketua Harian PATUHI, Artha Hanif saat jumpa pers di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2019).

Penulis :
Nani Suherni